Pemungutan sampah dibawah air danau Lut Tawar oleh penyelam Gayo Diving Club (GDC), Minggu 02 Agustus 2015 yang lalu, berhasil direkam oleh fotografer LintasGAYO.co dan salah seorang penyelam anggota G.D.C dari bawah air Danau Lut Tawar.
Sampah yang berserakan di dasar Danau Lut Tawar didominasi oleh sampah plastik, kaca, karet dan bahan lainnya, berwujud berbagai macam bentuk kantong kemasan, botol minuman, mainan anak-anak, jaring ikan, pakaian, popok bayi dan lain sebagainya.
Penyelam memasuki wilayah yang banyak ditumbuhi tumbuhan air. (LG.co_Munawardi)Jaring insang jenis “doran bawal” yang telah menjadi “ghost net” didasar perairan dan dipenuhi sampah plastik. (LG.co_Munawardi)Serakan sampah ditengah padatnya populasi Memin Kul atau Kijing Taiwan (Anodonta woodiana) di kedalaman 6 – 7 meter dibawah permukaan danau. (LG.co_Munawardi).Pemungutan sampah berupa kantong jaring yang sebagian telah terbenam didalam lumpur. (Foto : Mude Angkasa)Jaring insang atau doran yang sudah ditinggal pemiliknya di kedalaman 7 meter dibawah permukaan danau. (Foto : Mude Angkasa).Salah seorang penyelam sedang melayang diatas hamparan populasi Kijing Taiwan di kedalama 6 hingga 8 meter dari permukaan danau. (Foto : Mude Angkasa)Panorama bawah air danau pada kawasan yang banyak ditumbuhan air jenis hidrilla. (Foto : Mude Angkasa)Penyelam memungut sampah plastik ukuran jumbo dari dasar danau. (Foto : Mude Angkasa)Penyelam menemukan dan memungut bekas mainan anak-anak dari dasar danau. (Foto : Mude Angkasa)Penyelam mengangkat botol bekas air mineral berukuran besar yang sudah tenggelam sebagian didasar danau dan tampak sudah dimodifikasi sebagai alat tangkap ikan dan tidak berfungsi lagi. (Foto : Mude Angkasa)Penyelam memungut sisa kemasan dan perlengkapan makanan instan pada kedalaman 2 hingga 5 meter dibawah permukaan danau. (Foto : Mude Angkasa)