Tarzan Leuser : Jagalah Hutan dan Sungai

oleh
Abu Kari Aman Jarum

AbuKariAmanJarumBlangkejeren-LintasGayo.co : Kecamatan Pining, Kabupaten Gayo Lues  memiliki hutan yang luas dan juga banyak terdapat aliran sungai yang kesemuanya bermuara ke Kabupaten Aceh Tamiang. Dari sembilan kampung yang ada di Kecamatan Pining, 80 persen masyarakatnya melengkapi kebutuhan dari hutan dan sungai.

Ketua Forum Pelindung Hutan dan Sungai Pining, Abu Kari Aman Jarum mengatakan hutan dan sungai merupakan bagian terpenting dalam kehidupan masyarakat Pining. Dia mengecam tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab yang suka melakukan kekuasaan dalam merusak hutan dan sungai di Kecamatan Pining.

“Kami sering menjumpai oknum-oknum yang menangkap ikan di sungai-sungai Pining dengan cara yang salah. Mereka menggunakan setrum, bom dan racun. Ikan-ikan kecil otomatis banyak yang mati, setelah mati jika ditangkap dengan menggunakan racun, ikan-ikan yang hanyut akan dimakan binatang lain, kemungkinan binatang yang makan ikan itu pun akan mati,” kata pria yang dikenal dengan sebutan Tarzan Leuser ini.

Ditambahkan, secara tidak sadar manusia yang makan ikan dengan menggunakan bahan-bahan tidak wajar jika mengkonsumsi juga rentan terkena penyakit. Dia pun berpesan, agar tindakan tersebut dihentikan.

“Jika tidak dihentikan, kalau kedapatan akan kita berikan sanksi sesuai hasil musyarawah bersama masyarakat Pining beberapa waktu lalu, yakni membayar denda dengan satu ekor kerbau atau uang senilai 15 juta Rupiah,” kata Aman Jarum.

Selain sungai, Aman Jarum menambahkan bahwa tingkat perambahan hutan di Kecamatan Pining tak lepas dari ulah oknum-oknum bertanggung jawab. Dirinya sering bersitegang dengan para pelaku saat kedapatan menebang pohon di hutan-hutan Pining.

“Sedikit pun saya tak takut dengan oknum-oknum yang saya jumpai menebang pohon disini, saya akan lawan mereka. Kenapa demikian, karena kawasan Pining selalu saja dihantui dengan banjir bandang saat musim penghujan tiba, jika tidak dilawan, kami disini yang selalu dalam bahaya, maka dari itu saya mengajak warga Pining untuk bersama-sama menjaga hutan dan sungai Pining, karena kedua tempat itulah kita mencukupi kebutuhan hidup kita,” ujarnya.

Dia juga mengajak masyarakat Pining untuk bersatu menyelamatkan hutan dan sungai, sebelumnya terlebih dahulu dia meminta kesadaran penuh masyarakat Pining, baru melakukan tindakan kepada oknum-oknum tadi.

“Jika kita tidak kompak, bisa saja oknum-oknum itu memanfaatkan untuk kepentingannya, sehingga akan mengadu domba sesama warga Pining. Untuk kami sudah duduk bersama membahas hal ini, setelah itu baru muncul sanksi adat tadi,” tandas Aman Jarum .

(Ismail Baihaqi | DM)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.