Fakta Unik Awal Tahun Ajaran Baru Bagi Siswa-siswa di Gayo

oleh

Catatan : Darmawan Masri*

ilustrasi sekolahAwal tahun ajaran baru 2015-2016 bagi siswa-siswi yang tengah bersekolah dimulai hari ini, Senin 27 Juli 2015, secara serentak di seluruh Indonesia. Tak terkecuali di dataran tinggi tahon Gayo.

Tahun ajaran baru merupakan moment tersendiri bagi para siswa. Ada siswa yang baru masuk ke sekokah baru, ada juga yang melanjutkan di sekolah yang sama, dengan jenjang kelas yang lebih tinggi.

Ada fakta menarik yang terjadi saat tahun pelajaran di mulai. Dan kejadian menarik ini juga terjadi di Gayo pada umumnya.

Mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD), biasanya siswa SD yang baru masuk sekolah pada hari pertama akan memilih tempat duduknya. Tak jarang siswa kelas I SD akan ditemani orang tua/wali pada hari pertama.

Memilih tempat duduk, merupakan fakta unik yang lazim terjadi. Tak ada orang tua yang menginginkan anak nya untuk duduk di bangku paling belakang, semuanya memilih di urutan terdepan. Menariknya, saat sekolah masih tutup (minsalnya sekolah biasanya buka pukul 08.00 wib) banyak siswa yang didampingi orang tua sudah berada di lingkungan sekolah (sebelum jam 08.00 wib).

Dengan memakai seragam, tas, sepatu dan buku baru, terlihat wajah anak-anak itu sebagian ada yang ceria dan sebagian ada yang merenung, dikarenakan mereka tau tidak akan ditemani orang tua dalam proses belajar mengajar, sampai ada yang menangis.

Teman-teman baru pun mereka dapatkan, di lingkungan yang sudah pasti baru. Pemilihan tempat duduk, ada yang saling berebutan, tidak hanya siswa, orang tua pun dengan spontan memilih dengan cepat posisi duduk anak nya. Sebagiannya lagi memilih teman yang akan menemani duduk. Banyak yang langsung menulis nama di tempat duduk yang telah ditandai.

Dari pengalaman saya, pemilihan tempat duduk tidak hanya terjadi di kelas I SD saja, melainkan di kelas-kelas yang lebih tinggi lainnya. Biasanya siswa di kelas yang lebih tinggi akan datang lebih awal, memilih teman untuk dijadikan teman sebangku. Klaim-memgklaim tempat duduk merupakan hal lumrah nan unik memasuki tahun ajaran baru.

Beralih ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, SMP, hal yang sama juga terjadi. Siswa baru di SMP terlebih dahulu akan memilih teman yang mereka kenali. Maklum, tidak semua siswa yang masuk ke suatu SMP akan berasal dari alumnus SD yang sama. Sudah barang tentu, pemilihan teman akan terjadi.

Kemudian, setelah memilih rekan biasanya baru menentukan tempat duduk. Tapi terlebih dahulu, biasanya pihak sekolah akan mengumumkan pembagian kelas terlebih dahulu, karena jumlah siswa di SMP akan lebih banyak, bisa saja terdiri dari dua atau tiga kelas, bisa saja lebih dari itu.

Pengumuman pembagian kelas yang dilakukan pihak sekolah, akan berdampak pada pemilihan teman tadi, kemudian pemilihan temoat duduk. Ada yang senang duduk di paling depan, pertengahan atau malah paling belakang.

Dijenjang SMP yang lebih tinggi, bukan lagi berstatus sebagai siswa baru. Biasanya pihak sekolah akan melakukan rooling class, ada kelas inti yang dipilih dari siswa terbaik pada ulangan semester kenaikan kelas yang dilaksanakan sebelum ajaran baru dimulai.

Fakta menarik yang dapat dilihat dari rooling class ini adalah, biasanya seorang siswa akan berpisah kelas dengan teman akrabnya di kelas yang lebih rendah sebelumnya. Ada perasaan sedih kala itu, namun ini berlangsung sebentar saja, toh mereka masih dalam satu lingkungan sekolah yang sama.

Beranjak ke jenjang pendidikan atas, SMA, hal yang tejadi pada siswa baru di SD dan SMP masih saja berlanjut, namun pemikiran siswa SMA tentu lebih matang ketimbang SD dan SMP. Ada yang cuek dalam penentuan teman sebangku dan temoat duduk, namun ada juga yang memilah-pilih kedua hal itu.

Dengan semuanya yang serba baru, tahun pelajaran 2015-2016 dimulai setelah terlebih dahulu menunaikan ibadah puasa ramadhan 1436 H dan selanjutnya hari raya idul fitri. Pada hari ini saya yakin, setiap sekolah akan menggelar halal bi halal, baik secara resmi maupun tidak.

Secara resmi, biasanya pihak sekolah akan membuat sebuah resepsi kecil-kecilan, ditandai dengan sebuah pembukaan permintaan maaf lahir bathin dari pihak sekolah. Kemudian diikuti dengan acara salam-salaman antara guru dan siswa. Siswa memilih antri berjejer agar dapat meminta maaf kepada sang guru.

Ada kisah menarik lain?, mari berbagi cerita dengan menulisnya. []

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.