[Tinjauan Buku]
Judul Buku : Pesona Tanoh Gayo
Penulis : AR. Hakim Aman Pinan
Penerbit : Pemda Aceh Tengah
ISBN : –
Tahun Terbit : 2003
Oleh : Salman Yoga S
“Karena kau menulis, suaramu takkan padan ditelan angin, akan abadi, sampai jauh dikemudian hari”. Begitulah kata sastrawan besar Pramoedya Ananta Toer yang pada tahun 1940-an pernah berinteraksi dengan Tgk. H Ilyas Leube. Kalimat ini pula yang menjadikan nama, pemikiran dan karya Pramoedya Ananta Toer itu sendiri tidak pernah mati dalam dunia kepenulisan dan sastra hingga saat ini.
Kalimat bijak tersebut sangat relevan untuk sepanjang masa bagi setiap generasi dan bagi setiap penulis dengan karya-karya yang telah publikasi dan menjadi konsumsi publik. Demikian juga dengan tinjauan buku kita kali ini yang mengangkat karya AR. Hakim Aman Pinan, meskipun ia telah berbilang tahun dipanggil keharibaan yang Maha Abadi tetapi nama dan karya yang ditinggalkannya seakan telah dan akan menjadikannya juga “abadi”.
AR. Hakim Aman Pinan yang salahsatu karya “unik”-nya berbentuk puisi berjudul Begen (Wc) menjadi bagian dari dokumentasi Lybrary Congress Assosiation Lest, South East Asian ini lahir di Takengon 10 November 1928, putra dari Aman Lapan yang juga dikenal sebagai seorang tokoh dan ahli dalam adat Gayo. Saat masih muda AR. Hakim pernah menjadi Gyugun pada zaman Jepang di Pancur Batu Medan Sumatera Utara. Berhenti dengan hormat dari kesatuan Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada tahun 1949, untuk kemudian bekerja sebagai pegawai kilang teh dan kopi di Redelung pada tahun 1952. Sebagai generasi Gayo yang hidup dalam zaman pergolakan, AR. Hakim pernah juga bergabung menjadi anggota Anggkatan Pemuda Indonesia (API) dan Tentara Kesatuan Rakyat (TKR) pada masa revolusi. Sebagai pelaku sekaligus sebagai pencinta seni-budaya ia juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Lembaga Kebudayaan Aceh (LAKA) pada tahun 1959 serta pimpinan Orkes Malem Dewa dan Orkestra Urril Kodim 0106 Takengon.
Dalam kapasitasnya sebagai seorang penulis dan pelaku dan tokoh budaya Gayo nama AR. Hakim Aman Pinan tercatat dalam buku “Ensiklopedia Tokoh Kebudayaan”, yang diterbitkan oleh Departemen dan Kebudayaan RI pada tahun 1998.
“Pesona Tanoh Gayo” adalah buku terlengkap AR. Hakim Aman Pinan dari seluruh karya-karyanya yang pernah dibukukan dan diterbitkan atau yang belum. Berisi dan dibagi tidak kurang dari 40 bab bahasan utama dengan jumlah halaman sebanyak 925. Mesti tanpa International Series Book Number (ISBN), buku ini merupakan rangkuman dari karya-karyanya yang terdahulu, baik berupa naskah lakon dan drama yang pernah disiar-tayangkan di TVRI dan RRI maupun disejumlah panggung seni. Selain itu juga dihimpun dari buku lainnya seperti Merkat Jomang Entan Pase yang terbit pada 1984, Bunga Rampai Cerita Rakyat Gayo 1986, Mabuk Ni Genye Soyong Ni Ragi 1986, 1001 Petatah Petitih Gayo 1998, Hakekat Nilai Budaya Gayo 1998, Asal Linge Awal Serule 2002 dan lain-lain.
Dengan perwajahan yang menarik, buku ini secara keseluruhan berisi tentang bab-bab tentang adat-istiadat, sejarah kemerdekaan RI di Aceh Tengah, perkembangan Islam di Gayo, pakaian adat berupa kerawang, gelar-gelar dalam sistem pemerintahan Gayo, terkait tutur dalam stratafikasi dan kekerabatan masyarakat Gayo, sastra mulai dari Didong, Saer, Melengkan dan Sebuku berikut dengan sejumlah petikan contoh-contohnya. Selain itu juga memuat kalimat-kalimat bijak berupa Pepatah Petitih Gayo dengan penjelasan makna dan analoginya sebagai bagian dari satu bab khusus. Tentang sejarah dan resam Pacu Kude yang menjadi tradisi permanen di Gayo, serta sejumlah catatan, pemikiran dan cerita AR. Hakim Aman Pinan sendiri yang dimuat dibeberapa media.
Tidak cukup sampai di situ, buku “Pesona Tanoh Gayo” ini juga memuat sejumlah materi seni dan dalam Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) yang dilangsungkan pada tahun 1988. Mengupas tentang sejumlah alat dan perangkat, senjata kebesaran Kerajaan Gayo, termasuk terkait kearifan teknologi kuliner alat dapur. Berbagai jenis dan bentuk kebiasaan masyarakat di pinggiran Danau Lut Tawar dalam menangkap ikan hingga nama-nama ikan endemik yang ada di Danau Lut Tawar.
Pada bab berikutnya juga dimuat tentang kerajinan dan kearifan perihal gerabah/keramik serta kain khas Gayo berupa ulen-ulen dan lain sebagainya. Kesimpulannya, memiliki buku ini berati telah mengkoleksi sebagian besar karya-karya AR. Hakim Aman Pinan dalam sepanjang hidupnya.
Seingat penulis desigh cover dan hal teknis lainnya dalam produksi buku ini pada tahun 2003 di tangani oleh seniman “berhati” Julihan Darussalam. Termasuk lukisan indah seorang penari Guel yang artistik juga magis yang menjadi sampul depan buku adalah juga hasil goresan kuas Julihan Darussalam. Sementara pada sampul belakang buku sengaja ditampilkan foto Aman Lapan disertai dengan kalimat-kalimat bijak Gayo.
Inilah real alignments and monumental H. Mustafa M. Tamy dalam mengapresiasi karya putra Gayo untuk documenting the wealth of cultural value for future Gayo, yang justru sejak bupati pertama Kabupaten Aceh Tengah hingga saat ini belum pernah ada. H. Mustafa M. Tamy sebagai pimpinan daerah dan Drs. Tgk. H. M. Din AW sebagai Ketua DPRK saat itu benar-benar telah meninggalkan sesuatu yang berharga bagi negerinya, melebihi dari berharganya sebuah program yang berorientasi pada materi, ekonomi dan fisik belaka. Penghormatan dan dan takzim kita kepada tiga putra Gayo yang telah kembali keharibaan Allah SWT tersebut, tidak ada pemimpin yang patut dikenang selain dari pada karya dan hasil kerjanya.
Inilah master piece-nya AR. Hakim Aman Pinan sekaligus juga menjadi master interestingnya pemimpin daerah dalam mengakomodir, mengapresiasi kerja pendokumentasian kekayaan budaya Gayo. “Pesona Tanoh Gayo” adalah buku Gayo yang paling lengkap merangkum karya seorang budayawan dan penulis Gayo.
Buku “Pesona Tanoh Gayo” adalah master piece AR. Hakim Aman Pinan yang diwujudkan dari sebuah “kebijakan besar” dua pucuk pimpinan daerah yang “berkesadaran” value cultur strategis. []