Kabupaten Madina-Sumut Kembangkan Budidaya Kopi Arabika Gayo

oleh

Pimpinan KSU Gayo Mandiri Kampung Makmur Sentosa Kecamatan Bandar Kabupaten Bener MeriahRedelong-LintasGayo.co : Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Provinsi Sumatra Utara (Sumut)  pada saat ini telah mengembangkan budidaya Kopi arabika Gayo asal  Bener Meriah dan Aceh Tengah. Bahkan utuk tahap awal daerah yang hanya memproduksi kopi 15 ton pertahun itu, telah membuka areal pengembangan Kopi Arabika Gayo seluas 500 Hektar.

Hal itu diutarakan ketua KSU, Gayo Mandiri yang juga Direktur CV. Gayo Mandiri,  H. M Amin, beberapa waktu lalu di kantornya yang bertempat di Kampung Makmur Sentosa, Kecamatan Bandar, Bener Meriah.

Menurutnya, rencana pengembangan budidaya kopi Arabika Gayo di Kabupaten Madina, bermula dari kunjungan Bupati Madina, Dahlan Hasan, ke gudang KSU Gayo Mandiri di Medan, secara spotan Bupati meminta bantuan kerjasama ke Gayo Mandiri untuk berupaya mengembangkan kopi arabika Gayo di daerah setempat.

“Saat ini selain sedang pemugaran lahan, sudah di mulai proses tanam oleh para petani di daerah itu. Saya kira lima tahun ke depan, sebagaimana Gayo, Madina juga akan mampu memperduksi kopi  Arabika dengan jumlah lebih banyak dari saat ini. Di mana, sebelumnya daerah tersebut hanya menghasilkan 15 ton kopi/tahun,” ungkapnya.

Dikatakan, meski secara geografis Madina dan Gayo ketinggian di dua daerah ini tidak terlalu berbeda, namun unsur hara tanah di Bener Meriah dan Aceh Tengah sedikit lebih baik. Hal tersebut kemungkinan akan mempengaruhi masa musim panen.

“Seperti biasa, masa panen kopi di Aceh Tengah atau Bener Meriah berlangsung dua kali dalam setahun. Tetapi, bila di Madina panen hanya dilakukan sekali dalam setahun. Mungkin ini dipengaruhi oleh unsur hara tanah dan suhu udara,” katanya.

Ditambahkannya, dengan berkembangnya areal potensi kopi arabika Gayo, tentunya akan semakin memperkuat minat pasar dunia terhadap produk arabika asal Sumatera secara umum.

“Saat ini kopi arabika Gayo sudah merambah pasar dunia. Bukan saja di Asia, konsumen Eropa dan Amerika juga sangat menyukainya. Sebagai eksportir kopi, kami tentunya berharap tingginya permintaan pasar bisa sejajar dengan ketersediaan bahan baku disuatu daerah penghasil kopi,” tandas M. Amin.

(Man | DM)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.