Kutacane-LintasGayo.co : Ribuan Petani Kaki Gunung Lueser (PPKGL) yang beberapa waktu lalu menggelar aksi ke gedung DPRK Aceh Tenggara (Agara) menuntut penghentian eksekusi lahan petani yang berada dikawasan tersebut, ternyata juga sudah disampaukan ke DPRA.
Sekretaris PKKGL, Muslim mengatakan, tindakan tersebut diambil berdasarkan penilaian DPRK Agara lamban menangani permasalah itu.
Dia melanjutkan, setelah aspirasi petani disampaikan kepada DPRA, mereka memberikan rekomendari kepada Badan Taman Nasional Gunung Lueser (BTNGL) untuk segera mengindahkan tiga hal.
“Ketiga rekomendasi tersebut diantaranya : pertama hentikan eksekusi lahan petani yang ada di kaki gunung Lueser, kedua hentikan perambahan dan pembukaan lahan baru untuk perkebunan dan ketiga meminta meninggalkan kantor BTNGL yang ada di Sumatera Utara dan Aceh,” ucapnya.
DPRA kata Muslim lagi, juga mendesak Pemerintah Pusat agar merenovasi dan meninjau ulang tapal batas, tanpa ada campur tangan pihak asing.
“Saya berharap dengan adanya rekomendasi dari DPRA ini, hendaknya pemerintah jangan lagi terkesan mengabaikan apa yang menjadi PPKGL. Kami perjuangkan ini bukan untuk kepentingan politik, tapi untuk mempertahankan hidup para petani yang selama ini sudah bergantung pada lahan yang sudah digarap,” ungkap Muslim dengan mata berkaca-kaca.
(Jubel | DM)
