Takengon-LintasGayo.co : Rektor Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Aceh Dr. Ahmad Akmal berkunjung ke Gayo, didampingi dosen ISBI Aceh, Teuku Afifuddin dan Dedy Kalee bertemu seniman Gayo Salman Yoga (Akademis/Sastrawan Asal Gayo) dan Purnama K Ruslan mantan Ketua Dekate. Pertemuan tersebut berlangsung di Cafe Bayakmi Kupi Kebayakan Kota Takengon Aceh Tengah, Jumat (1/5/2015).
Kunjungan Rektor ISBI Aceh ke Gayo dalam rangka pemetaan Seni dan Budaya Aceh sebagai referensi pembangunan kampus ISBI Aceh. Salah satu menjadi acuan dan konsep dasar pembangunan ISBI Aceh adalah produk budaya Gayo baik Arsitektur bangunan, kesenian maupun kerajinan.
Kunjungan dan riset pemetaan seni budaya Aceh ini pertama kali dilaksanakan ke Gayo daripada daerah-daerah lainnya di Aceh.
“Arsitektur rumah adat Gayo adalah salah satu konsep pembangunan Gedung ISBI Aceh baik dari segi bentuknya maupun ukirannya. Oleh karena itu kita membutuhkan referinsi dan data yang relefan tentang Rumah Adat Gayo. Selain melahirkan ciri khas tersendiri terhadap kampus ISBI Aceh, budaya Gayo juga akan tetap terlestarikan melalui konsep ini,” ungkap Dr Ahmad Akmal.
Menanggapi hal tersebut Seniman Gayo Purnama dan Salman Yoga menyambut baik kunjungan Rektor ISBI Aceh. Salman Yoga menyebutkan sebagai orang Gayo menyambut baik program yang direncanakan oleh ISBI Aceh.
“Selama ini seni budaya Gayo hanya menjadi kebanggaan masyarakat Gayo terkadang masyarakat Gayo itu sendiri tidak tahu akan nilai dari seni dan budaya Gayo tersebut. Dengan adanya kampus ISBI seni budaya Gayo akan menjadi lebih struktur dan dapat dikaji secara ilmiah,” jelas Direktur The Gayo Institut ini.
Setelah selesai berdiskusi panjang seniman Gayo dan Rektor ISBI terkait kebudayaan Gayo terutama keseniannya yang cikal bakal akan menjadi salah satu struktur kurikulum ISBI Aceh, seperti Kerawang Gayo, Saman, Didong, Tari Guel maupun produk budaya lainnya. Selanjutnya Purnama K Ruslan mengarahkan mereka menuju Rumah Adat Gayo yang berada di Toweren.
(Ansar Salihin | DM)





