Redelong-LintasGayo.co : Bupati Bener Meriah Ruslan Abdul Gani buka acara seminar kajian tentang Mushaf Al-Qur’an di Indonesia, yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) daerah setempat di Aula Masjid Nur Nabawi komplek perkantoran Bupati Bener Meriah, Serule Kayu Kecamatan Bukit, Rabu (15/4/2015) lalu.
Hadir dalam acara tersebut Dr. H Hisyami Bin Yazid, Lc, MA Dosen Fakultas Usuludin, UIN Ar-Raniry Banda Aceh sebagai nara sumber, Dewan Kehormatan dan ketua MPU Bener Meriah, Ketua Himpunan Ulama Dayah (HUDA) Bener Meriah, Ketua Baitul Mal, Ketua MAA, Qori dan Qoriah Bener Meriah, Perwakilan Kemenag Bener Meriah, sejumlah tokoh Ulama dan Ulama muda se- Bener Meriah dan Pengurus LPTQ daerah setempat.
Bupati Bener Meriah Ir. Ruslan Abdul Gani dalam sambutannya mengatakan pentingnya untuk memahami dan mendalami Mushaf Al-Qur’an secara kaffah adalah sebuah keharusan bagi ummat islam terutama para tokoh-tokoh ulama sebagai pewaris nabi yang memiliki fungsi strategis dalam penyebarluasan Agama Islam.
“Untuk itu kegiatan seminar Kajian Mushaf Al-Qur’an tersebut perlu dukungan semua pihak terutama pemerintah dalam hal ini pihak terkait sehingga adanya pemahaman dan pendalaman baik cara peulisan maupun bacaan sehingga umat islam mengetahui mana yang salah dan mana yang benar,” jelas Ruslan Abdul Gani.
Dalam kesempatan tersebut bupati Bener Meriah itu menyatakan dirinya pernah mengunjungi sebuah percetakan Mashaf Al-Qur’an di Indonesia dan elah mencampaikan agar perlu kajian penulisan karena adanya perbedaan antara Mushaf Al-Qur’an cetakan Indonesia dengan Mushaf Al-Qur,an cetakan Madinah.
“Hal ini bila dibiarkan maka akan terjadi perbedaan makna atau arti jika penulisannya tidak sama sehingga berbeda juga pemahaman dan penjelasannya,” ungkapnya.
Pada saat itu, kondisi adanya perbedaan peulisan diterima namun untuk merobahnya kembali perlu adanya riset dan dukungan dari pemerintah “Jika diusul dari Aceh maka harus ada rekomendasi dari pemerintah Aceh “ jeas Bupati Bener Meriah itu sembari menyatakan bahwa riset untuk itu telah dibuat oleh Dr. H. Hisyami Bin Yazid, Lc, MA Dosen Fakultas Usuludin, UIN Ar-Raniry Banda Aceh sebagai nara sumber pada acara seminar tersebut.
Sebelumnya Ketua LPTQ Bener Meriah Drs. Ismarisiska, MM melalui wakilnya Drs. Nasri Lisma yang juga Kepala Dinas Syariat Islam dalam laporannya menyebutkan kegiatan seminar tersebut didasari atas musyawarah antara Bupati Bener Meriah Ir. Ruslan Abdul Gani, DiplSE dengan para Al-Mukaram yang ada di MPU dan beberapa tokoh Ulama daerah setempat.
Sementara tujuan dari kajian tersebut antara lain untuk mendalami adanya perbinaan penulisan Mushaf Al-Qur’an di Indonesia dengan Mushaf yang diterbitkan Mushaf Al-Qur’an dari Madinah sehingga dapat dijadikan acuan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Adapun hasil seminar kajian tersebut dimaksudkan bukan untuk dijadikan Bid’ah melainkan hanya untuk pemahaman semata bahwa ada perbedaan tulisan dalam pembuatan Mashaf tersebut.
Adapun yang menjadi peserta seminar kajian Penulisan Mushaf Al-Quran di Indonesia yang bertajuk “ Kita gali potensi tulisan dan mana Al-Qur,an yang Bener “ itu berjumlah 50 orang yang terdiri dari para Al-Mukaram MPU, para tokoh Ulama dan Ulama Muda Bener Meriah, pimpinan Dayah, Jajaran Kemenag dan pengurus LPTQ Bener Meriah.
(Rahman | DM)