Saksikan Gerhana Bulan, Warga : Baru kali ini lihat fenomena langka

oleh
Fenomena Gerhana Bulan di wilayah Kutacane Aceh Tenggara, Sabtu malam 4 April 2015. (LGco : Zulfan)
Fenomena Gerhana Bulan di wilayah Kutacane Aceh Tenggara, Sabtu malam 4 April 2015. (LGco : Zulfan)
Fenomena Gerhana Bulan di wilayah Kutacane Aceh Tenggara, Sabtu malam 4 April 2015. (LGco : Zulfan)

Kutacane-LintasGayo.co : Fenomena alam berupa gerhana bulan, Sabtu (4/4/2015) malam menjadi fenomena terlangka. Gerhana yang dapat disaksikan hampir diseluruh wilayah Indonesia, tak terkecuali di Aceh Tenggara. Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), memprediksi wilayah Kutacane akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga Minggu mendatang. Akan tetapi masyarakat Agara masih berpeluang untuk menyaksikan fenomena gerhana bulan total.

M.Dinni (36) warga Kota Kutacane mengatakan fenomena ini sangat jarang terjadi dan dapat dilihat langsung oleh mata telanjang. Walaupun selama ini fenomena tersebut sering terjadi, namun tidak dapat terlihat.

Gerhana bulan berwarna merah darah pada malam kemarin, Dinni, Minggu 5 April 2015, mengatakan fenomena tersebut sangat indah. “Kami menyaksikan bersama keluarga, warnanya merah darah, sangat jarang bisa melihat fenomena alam seperti ini, sungguh besar kekuasaan-Nya,” kata M. Dinni.

Warga lain, Lenni, Ibu rumah tangga ini mengatakan, menyaksikan gerhana bulan total baru kali ini disaksikan. “Umur saya sudah 34 tahun, baru kali ini saya menyaksikan fenomena langka ini,” ucapnya.

Seperti dikutif dari www.wikipedia.com, gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara mahatari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi. Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar 5°, maka tidak setiap oposisi bulan dengan Matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara Matahari dengan bumi.

Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar Matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat. Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak berbahaya sama sekali.

(Jubel | DM)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.