Al-Zuhri*
KETIKA membaca judul di atas mungkin anda masih bertanya-tanya, “bagaimana bisa?”, “benarkah itu?”, atau “bisakah?”. Tentu saja, kini dalam jangka waktu sehari kita sudah bisa keliling dunia. Window of The World, Shenzhen, telah menjawab semua persoalan tersebut.
Kita tidak perlu lagi bersusah payah untuk pergi ke semua tempat wisata tersohor dunia untuk menghabiskan uang, waktu, dan tenaga. Karena dengan hanya mengunjungi Window of The World, Shenzhen, kita bisa melihat dan berpose di segala ikon negara dan tempat ternama yang ada di dunia.
Window of The World Shenzhen, adalah sebuah taman replika fantastis yang terletak di Overseas Chinese Town. Di sini kita dapat melihat replika hidup keajaiban dunia, warisan sejarah, atau situs-situs pemandangan yang terkenal.
Ketika sudah tiba di sana, kita langsung disambut dengan ucapan bertuliskan, “Welcome to Our World” yang berarti “Selamat datang di Dunia Kita”, yang berada tepat di depan gerbang lokasi penjualan tiket masuk.
Shenzhen merupakan salah satu diantara banyaknya kota di Tiongkok. Letaknya di bagian tenggara, berada di provinsi Guangdong. Luas wilayahnya mencapai 2.020 km². Shenzhen tak jauh dari perbatasan Hong Kong. Sehingga jika sudah sampai ke Shenzhen, rasanya tak lengkap jika tak berniat ‘memanjangkan’ perjalanan ke Hong Kong.
Sampai dengan hari ini, Shenzhen menarik banyak perhatian wisatawan untuk hadir dengan andalan Window of The World-nya. Atau yang umum orang-orang Tiongkok sebut dengan 世界之窗 (Shìjiè Zhī Chuāng), yang bermakna jendela dunia.
Di sana hampir semua keajaiban dunia, pemandangan alam, adat istiadat rakyat, lagu-lagu daerah berserta tarian, reproduksi indah di dunia, monumen, bangunan, dan kekhasan dunia bisa kita temui. Shenzhen juga terkenal dengan barang-barangnya yang murah dengan merek berkelas yang isu-isunya tiruan kelas dua. Tapi saya belum tau pasti persoalan tersebut, karena ketika di Shenzhen saya hanya berniat untuk berwisata saja tidak untuk berbelanja. Jadi saya tidak bisa menjelas hal yang belum bisa saya pastikan kebenarannya.
Di Window of The World, Shenzhen, kita bisa melihat betapa megahnya arsitektur Taj Mahal India, Tower Bridge London, Kincir Angin Belanda, patung Merlion Singapura, Statue of Jesus Christ Brazil, Cologne Cathedral Jerman, Rumah Tradisional Afrika, Gunung Fuji Jepang, Grand Palace Thailand, Piramida dan patung Sphinx Mesir, Sydney Opera House dan Sydney Harbour Australia, menara Eiffel dan monumen Arc de Triomphe Paris, Colosseum dan menara Pisa Italia, monumen Washington, White House, Niagara Falls dan Mount Rushmore Amerika Serikat, dan masih banyak situs-situs terkenal di dunia lainnya.
Tak hanya itu, bahkan candi Borobudur Indonesia-pun dapat kita temui di sini. Hanya saja semua itu adalah replikanya. Ada yang berbentuk miniatur dengan skala sangat kecil dan ada juga berminiatur dalam bentuk skala besar. Seluruh karya miniatur bangunan tersebut dibangun pada rasio 1:1, 1:5, dan 1:15. Sehingga kita berasa seperti raksasa, ketika mulai berjalan-jalan melewati reproduksi situs-situs terkenal di dunia yang diperkecil ukurannya tersebut. Bentuknya memang dibuat sebegitu mirip dengan aslinya, sehingga tampak seolah sungguhan.
Replika situs-situs tersebut meliputi situs-situs tersohor yang ada di Afrika, Amerika, Asia, Eropa, dan Oceania. Dari sekian lokasi yang ada di sana, yang paling tampak nyata menurut saya adalah Menara Eiffel yang sudah mulai tampak jika berdiri di gerbang utamanya. Dibangun dengan struktur kokoh dengan ketinggian sekitar 108 meter lengkap dengan elevator, sehingga pengunjung serasa benar-benar sedang berada di menara Eiffel yang sesungguhnya. Ketika malam tiba-pun, menara Eiffel ini diberi lampu yang menyala sebagaimana halnya di tempat asalnya Paris, Perancis.
Taman ini memiliki luas areal cukup besar, mungkin sekitar 480.000 meter persegi. Di dekat pintu masuk biasanya ada peta berupa brosur, saran saya lebih baik ambil satu supaya tidak tersasar dan perjalanan lebih terarah. Jika tidak kuat berjalan jauh, di sana kita bisa menaiki kereta atau monorail dengan menggunakan sedikit biaya tambahan. Tapi bagi saya lebih seru jika berjalan kaki saja.
Keliling Window of The World bisa menghabiskan waktu 2 bahkan sampai 3 jam, tergantung dari seberapa cepat kita jalan dan seberapa sering berhenti untuk mengabadikan moment–moment dengan berfoto-foto. Jadi hanya dengan membayar ¥ 180 (RMB/CNY) bagi dewasa, kita bisa mengitarinya seharian penuh.
Mengingat lokasi wisata ini agak sedikit luas dan indah, jadi saran saya datanglah lebih awal. Sehingga anda akan memperoleh kepuasaan penuh ketika berada di sini. Karena ketika berada di sini sehari terasa sangat cepat berlalu, apalagi jika seandainya kita belum habis untuk mengitarinya akan sungguh sedikit kecewa nantinya.
Untuk mencapai tempat ini sangatlah mudah, kita bisa menggunakan taxi atau transfortasi umum berupa bus. Jika tidak subway juga ada, dan bahkan tempat pemberhentiannya langsung berada tepat di gerbang utama Window of The World. Sehingga kita tidak perlu mengeluarkan tenaga lebih untuk menempuh tempat ini.
Tak hanya Window of The World, Shenzhen juga memiliki banyak tempat wisata yang layak untuk dikunjungi, Kingkey 100 misalkan. Kingkey 100 ini adalah gedung berlantaikan 100 tingkat, beralamatkan di District Luohu timur, Lizhi Park. Jika berada di tempat ini, maka kita dapat melihat pesona lanskap kota Shenzhen dari ketinggian. Apalagi jikala hari berangsur malam, cahaya lampu dari tiap gedung di sekelilingnya melengkapi suasana malam. Saat ini Kingkey 100 termasuk salah satu gedung tertinggi ke-14 di dunia. Ini merupakan bangunan tertinggi yang pernah dirancang oleh arsitek Inggris. Tinggi bukan? Makanya mari berkunjung!
“Selamat berkeliling dunia di Window of The World, Shenzhen, jangan lupa untuk pulang!”
*Al-Zuhri, alumnus Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Ar-Raniry, penerima Beasiswa China Scholarship Council (CSC) pada program magister di Huazhong University of Science and Technology, Tiongkok.