Takengon-LintasGayo.co – Mahasiswa Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon dari berbagai oraganisasi internal dan eksternal, Kamis 19 Maret 2015 mendatangi kantor DPRK Aceh Tengah, mereka menuntut kepastian lahan kampus UGP sebagai salah satu syarat penegerian Perguruan Tinggi.
Kedatangan aksi mahasiswa ke lembaga wakil rakyat tersebut disambut oleh Ketua DPRK Aceh Tengah, Muchsin Hasan, setelah para mahasiswa sebelumnya melakukan orasi di depan kantor. Hingga akhirnya para mahasiswa masuk ke ruang sidang DPRK Aceh Tengah untuk menggelar rapat bersama DPRK, Bupati, yayasan Gajah Putih dan Badan Pertanahan.
Hingga rapat dimulai, belum terlihat Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin hadir diruangan. Koordinator aksi, Aramiko Aritonang mengatakan, aksi tersebut adalah kesekian kalinya yang dilakukan mahasiswa, namun mereka menyayangkan Bupati Aceh Tengah tak hadir, dan meminta kepada Ketua DPRK menghadirkan bupati.
“Jika bupati belum hadir, rapat ini kita tunda sampai bupati datang ke ruangan ini,” kata Aramiko kepada pimpinan DPRK saat memulai rapat.
Menanggapi pernyataan tersebug, Muchsin Hasan mengatakan bahwa pihaknya telah menyurati bupati namun tidak dapat hadir dan mengirim perwakilan dari Pemkab Aceh Tengah, Asisten 1.
Tak puas dengan jawaban ketua DPRK, mahasiswa telihat kecewa. “Kami hanya ingin Bupati Aceh Tengah hadir dan Ketua Yayasan UGP. Kami tidak perlu mendengarkan penjelasan mereka, kami tidak mau mendengar penjelasan selain Bupati dan Ketua Yayasan,” tegas Aramiko menyahuti penjelasan Muchsin Hasan.
“Kami juga meminta kejelasan dan kepastian lahan kampus, soal kepastian itu, kami langsung mendengar tanggapan Bupati, bukan Asisten,” timpalnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan beberapa tuntutan lain yang masih berkaitan dengan nasib UGP dan jika tuntutan para mahasiswa tidak dipenuhi, maka mahasiswa akan menemui Bupati hari ini juga.
“Jika tuntutan kami tak dipenuhi dewan, maka kami akan menduduki gedung ini sampai semua tuntutan terpenuhi,” ujarnya.
Amatan LintasGayo.co, setelah mendengar tuntutan tersebut, dan Ketua Dewan menkorfimasi kepada Bupati Aceh Tengah, namun setelah menunggu lama akhirnya para mahasiswa berinisiatif menjemput ke Bupati ke kantor Setdakab.
Setelah beberapa menit diberi waktu untuk mengkonfirmasi Bupati, namun Bupati tak kunjung datang akhirnya Mahasiswa menjemput Bupati ke kantor Setdakab Aceh Tengah.
Setelah sampai, dan melakukan orasi di depan kantor setdakab sekira pukul 12.40 wib, ternyata Bupati Aceh Tengah sedang tidak berada ditempat, perlaha mahasiswa membubarkan diri. Menurut informasi yang diterima LintasGayo.co, Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin, sedang menjamu Sekjen Kemenag RI dalam rangka peresmian gedung biro STAIN Gajah Putih Takengon. Hingga berita ini diterbitkan, LintasGayo.co belum memperoleh informasi terkait tuntutan mahasiswa tersebut.
(Maharadi | DM)