[Puisi]
Rima Pahlasari Albainul
(si renah rembune)
Geliat Hidup
Tik.. tik.. tik…
tetes demi tetes berjatuhan
membuat lubang di atas permukaan
membekas
terpijak oleh kaki, licin
tersandung dan terhempas
terkadang mata kurang jeli
membedakan yang basah dan kering
pun kaki melangkah tanpa hati-hati
pikiran berontak
hati bersorak
Ingin lurus
tetap saja
menjalani daun yang tertiup
dihempas
jauh
Tangan, kaki menapak bumi
berjalan pada selasar yang terbuat dari besi
hanya terdiam kaku, dan terus berjalan, tanpa menepi
seperti mumi yang terpendam didalam peti
mati..
Bangun dari kegelisahan
terlepas dari benang membelenggu
dan bebas untuk menyambut harapan. [SY]






