Ke Uyem Tunu, Awas Lipe Sendok dan Regom

oleh
Lipe Sendok setelah dibunuh warga.(LGco_Munawardi)

Laporan Khalis (Takengon)

Lokasi penggalian Kalsedon Isaq di Uyem Tunu Isaq.(Foto : LGco_Kha A Zaghlul)
Lokasi penggalian Kalsedon Isaq di Uyem Tunu Isaq.(Foto : LGco_Kha A Zaghlul)

Mencari batu Kalsedon Isaq di Uyem Tunu tidak mudah, selain menempuh jalan setapak dengan medan berat, menembus semak belukar, melintasi sungai, menanjak dan menurun, tak tertutup kemungkinan berpapasan binatang melata berbisa seperti lipe sendok (ular kobra-red) atau hewan buas regom (harimau-red).

“Dari dulu kawasan Uyem Tunu dikenal berpenghuni hewan buas, Regom (harimau-red), juga lipe sendok (ular kobra), banyak warga yang maengaku berpapasan atau melihatnya, termasuk saya,” kata Armandi, 7 Maret 2015 lalu.

Dikatakan, beberapa hari lalu, dirinya berpapasan dengan ular kobra beberapa saat setelah melintasi sungai Wih Kala Sampe menuju Uyem Tunu untuk mencari batu Kalsedon Isaq.

Armandi
Armandi

“Saya dan beberapa rekan hampir menginjak ular kobra sebesar pergelangan tangan dengan panjang sekitar 2 meter, kami berhasil membunuhnya,” kata Armandi.

Selain itu, kata Armandi lagi, dari cerita beberapa warga yang menggali di Uyem Tunu, beberapa bulan silam saat masih musim hujan ditemukan bekas injakan kaki harimau. “Anehnya, bekas kaki harimau itu berdampingan dengan bekas kaki manusia dengan ukuran yang tidak wajar seperti biasanya, panjangnya sekira dari ujung jari hingga siku tangan ini,” ujar Armandi.

Beberapa jenis warna Kalsedon Isaq. (LGco_Munawardi)
Beberapa jenis warna Kalsedon Isaq. (LGco_Munawardi)

Kata eks karyawan PT. KKA
Kawasan Uyem Tunu Isaq kecamatan Linge merupakan salah satu lokasi penebangan pinus merkusii sebagai bahan baku utama kertas kraft oleh saat PT.KKA (Persero) yang beroperasi sejak tahun 1986 hingga tahun 1990-an.

Menurut salah seorang eks karyawannya, M. Rasyid, di kawasan Uyem Tunu kerap dijumpai binatang buas tersebut, namun tidak pernah memakan korban. “Karyawan PT. KKA kerap melihat harimau dan ular di Uyem Tunu. Selain itu juga ada Noang (kambing hutan) dan rusa,” ujar M. Rasyid.

Dikatakan lagi, di Uyem Tunu juga pernah terjadi kecelakaan yang menwaskan salah seorang staf ahli PT. KKA, Ir. Pitono. “Pak Pitono meninggal dunia akibat mobil yang ditumpanginya ketimpa pohon pinus yang tumbang, kejadiaannya di kawasan Uyem Tunu.Pak Pitono adalah rekan seangkatan pak Jokowi yang bekerja di PT.KKA ditahun 1986 hingga 1988,” ujar M. Rasyid.  []

Berita terkait : [highlight]Uyem Tunu asal Kalsedon Isaq Gayo[/highlight]

Lipe Sendok setelah dibunuh warga.(LGco_Munawardi)
Lipe Sendok setelah dibunuh warga.(LGco_Munawardi)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.