
Kutacane-LintasGayo.co : Ratusan guru mengaji mengikuti seleksi di Dinas Syariat Islam Aceh Tenggara. Hal itu bertujuan untuk memberantas buta aksara Al-qur’an ditengah-tengah kehidupan masyarakat, demikian disampaikan Kadis Syari’at Islam Kabupaten Aceh Tenggara, Drs. H. Hamidin, M.Pd kepada LintasGayo.co, Senin 23 Februari 2015.
Dia melanjutkan, bahwa program berantas buta aksara Al-Qur’an di desa-desa merupakan program lanjutan tahun 2014 lalu. Dimana pada tahun 2015 ini, bertambah 16 desa dari 16 Kecamatan di Aceh Tenggara. “Dua ratusan guru mengaji yang ikut diseleksi, kemudian nantinya akan tinggal 40 orang saja, dengan program pengembangan tilawatil Qur’an. Program ini akan terus diindahkan hingga seluruh desa,” ucap Hamidin.
Dilanjutkan pulu, selain guru tilawah pihaknya juga menseleksi guru tahfiz Qur’an yang akan ditambahkan disetiap desa. “Penempatan guru akan disesuaikan berdasarkan jumlah penduduk,” jelasnya.
Harapannya, lanjut Hamidin lagi, melalui program ini masyarakat Aceh Tenggara akan terbebas dari buta aksara Al-Qur’an, serta dapat mengamalkan apa yang terkandung didalamnya. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk mengurangi kenakalan remaja dibawah bahaya norkoba.
(Jubel | DM)





