Takengon-LintasGayo.co : Pengguna jalan yang kerap melintas di ruas jalan Takengon-Toa, keluhkan truk pembawa tanah yang sering lalu lalang di seputaran jalan tersebut.
Truk yang membawa tanah sering kali membuat ruas jalan tersebut menjadi becek saat musim hujan, dan polusi debu saat panas matahari mulai mengeringi air yang berada di jalan.
“Sangat mengganggi pengguna jalan, truk-truk pembawa tanah terkadang meninggalkan tanah dijalan,” ucap Iwan salah seorang warga Kayukul yang kerap melintas di jalan tersebut, Minggu 15 Februari 2015.
Dia menjelaskan ada beberapa titik dimana beberapa truk keluar masuk membawa tanah hasil galian. “Seperti di daerah Pendere-Saril, disana terdapat galian C, saya tak tau milik siapa, truk kerap keluar masuk disana, bekas tanah yang menempel di ban truk terbawa ke jalan, titik lain ada di depan SPBU Tan Saril, disana sedang ada penimbunan,” jelasnya.
Setahu Iwan, jika ada mobil pembawa tanah dan meninggalkan kotoran di jalan raya, maka si pemilik galian C harus membersihkan kotoran yang berada di jalan.
“Sebenarnya harus dibersihkan sama yang punya galian C, tapi itu tidak terjadi,” keluh Iwan.
Selain menyebabkan jalanan licin dan polusi, hal tersebut juga dapat memicu kecelakaan bagi pengguna jalan.
“Kalau hujan turun, jalanan becek dan licin, bisa-bisa pengguna roda dua jatuh, dan begitu juga polusi debu dapat menggangu penglihatan pengendara, sewaktu-waktu juga dapat terjadi kecelakaan,” ungkapnya.
Untuk itu, Iwan meminta Pemkab menertibkan truk pembawa tanah diseputaran jalan itu. “Izinnya kan ada di Pemerintah Daerah, jadi mereka harus tertibkan itu, sebagai pengguna jalan saya merasa sangat terganggu,” demikian tukas Iwan.
(Darmawan Masri)