
Setiap putra daerah punya tekad ingin mengabdi dan membangun tanah kelahirannya, itu merupakan suatu hal yang sangat lumrah dan wajar terjadi, akan tetapi kalau ada orang dari luar daerah ingin mengabdi dan membangun daerah kita, itu sesuatu yang luar biasa, patut diberikan apresiasi. Inilah yang selama ini sedang diajalankan oleh Haswinduaputra, S.HI. Disela-sela kesibukannya sebagai Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Kasi Bimas) di Kantor Kementerian Agama (Kankemenag Gayo Lues), ia menerima LintasGayo.co di ruang kerjanya Rabu 28 Januari 2015 dan bercerita tentang tekadnya turut membangun Gayo Lues.
Dia bukan dari Gayo Lues, tapi urang Pidie namun ia ditempatkan tugasnya di Kabupaten Gayo Lues. Haswin memiliki tekad yang kuat untuk membangun Kota Seribu Bukit ini semampu dan sekuat tenaganya ia akan menjalaninya, khususnya dibidang yang menjadi tanggung jawabnya ia akan terus mensosialisasikan kepada masyarakat tentang peraturan dan proses-proses administrasi yang ada di kantornya melalui pendekatan kearifan lokal masyarakat tersebut.
Haswin menginjak kaki di Gayo Lues ini pada tahun 2008, ia bekerja di salah satu tempat di pelosok kabupaten Gayo Lues, yaitu di kecamatan Tripe Jaya. Merintis berbagai macam pogram untuk masyarakat disana, terutama dalam hal pencatatan nikah rujuk. Dalam kapasitasnya sebagai kepala KUA pada saat itu ia terus memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingya pencatatan pernikahan, bahkan pelan-pelan ia menjelaskan tentang pentingnya perencanaan dalam menikah agar kelak melahirkan generasi yang hebat dan berkurangnya ” kawin lari”
“Sangat jelas masih di ingatan saya dimana pada saat awal-awal saya bertugas di Kecamatan Tripe Jaya banyak sekali masyarakat yang mengadu kepada saya karena tidak memeiliki buku nikah, sehingga pada pertengahan tahun 2009 saya yang pada saat itu masih bertugas sendiri di KUA Kec. Tripe Jaya melakukan pendataan kepada masyarakat (Kepala Keluarga) yang tidak memiliki buku nikah, alhasil 65% Kepala Keluarga disana tidak memiliki buku nikah, batin saya terganggu menerima kenyataan seperti itu, sehingga pada saat itu saya bersama kepala KUA Kec. Terangun yang saat itu dijabat oleh Ridho, S.TH.I melakukan koordinasi dengan ketua Mahkamah Syari’ah Kab. Gayo Lues untuk dapat dilaksanakannya sidang keliling Isbat Nikah bagi warga Tripe Jaya, ternyata saat itu upaya tersebut gagal, namun upaya tersebut tidak berhenti disitu akan tetapi kami terus mengupayakan dengan melakukan berbagai koordinasi baik dengan pihak Mahkamah maupun dengan pihak pemerintah daerah, dan Alhamdulillah diawal tahun 2010 sidang isbat nikah keliling dilaksanakan di KUA kecamatan Tripe Jaya, dan merupakan sidang isbat keliling pertama terjadi di Provinsi Aceh” begitu tutur Haswin.
Pada pagi hari ia bekerja sebagai kepala KUA, sementara pada malam hari Ia bersedia meluangkan waktunya untuk mengajar Al-Qur’an bagi anak-anak, pemuda dan orang yang sudah berumur disana sehingga masyarakat semakin akrab dengan alumni Syariah ini. Bahkan keakraban haswin dengan masyarakat di Tripe Jaya layaknya keluarga, saling membantu dan menjaga silaturrahim. Masih terbesit dalam memorinya ia menceritakan bahwa disana bukan saja urusan kantor KUA disandarkan kepadanya, tapi masyarakat juga menyampaikan sesuatu permasalahan yang lainnya mulai dari perkara sengketa tanah bahkan sampai dengan persoalan orang yang mau melahirkan,
“Pernah suatu malam, ada ibu-ibu sakit, mau melahirkan, tapi prosesnya tidak normal, lalu saya sarankan agar dibawa kerumah Sakit Daerah di Sangir, tapi masyarakat ini menolak dengan alasan tidak banyak tau tentang rumah sakit dan ia mengeluh tidak memiliki belanja, saya terus mendesak agar dibawa kerumah sakit” cerita haswin
Namun keluarga tetap bersikukuh tidak mau membawa ke rumah sakit padahal ia ibu yang sakit ini dalam keadaan kritis, butuh pertolongan medis, sampai haswin berkata:
“Yang penting bawa dulu ibu ini kerumah sakit, sama-sama kita kesana masalah uang biar saya yang tanggung” kisah Haswin.
Tidak ada yang menduga kalau di kecamatan Pelosok Gayo Lues akan dikenal diseluruh Aceh karena prestasi KUA Teladan, ini dibuktikan oleh Haswinduaputra, pada saat ia memimpin KUA Tripe Jaya dan meraih juara II KUA Teladan Se-Provinsi Aceh, ini menjadi sejarah bagi Gayo Lues sendiri, dan sampai saat ini prestasi yang sama belum ada yang meraihnya.
Pada tahun 2013 haswin dipercayakan untuk menjadi kepala seksi bimas Islam Kankemenag Gayo Lues di bawah pimpinan Drs. Hasan Basri, ia mulai melanjutkan cita-citanya untuk turut membangun Gayo Lues, ia menjalankan tugasnya dengan baik, bahkan pada saat turun Peraturan Pemerintah (PP) nikah Gratis di KUA, ia langsung mensosialisakan kepada para tokoh masyarakat, Pegawe (imam) dan Pengulu (gecik) di setiap kecamatan, kadang dalam perjalanan ia harus mendorong sepeda motornya untuk menembus kecamatan di pedalaman Gayo Lues, dan semua itu ia buktikan satu tahun ia menjabat sebagai kasi Bimas Islam persoalan administrasi nikah rujuk di Kab. Gayo Lues dapat dibenahi bahkan memulai tahun kedua jabatannya yaitu di tahun 2014 ia sudah menerapkan penulisan buku nikah dengan system cetak melalui aplikasi SIMKAH, ketika ditanya kalau badai datang menghampirinya mengingat ia bukan orang Gayo Lues, dengan penuh senyum ia menjawab itu
“Dimanapun kita bertugas, bisa berbuat baik dan bermanfaat kepada orang lain, itu hal yang biasa dan itu merupakan rintangan yang harus kita lewati dengan senyuman, maklum ada yang tidak suka, tapi saya punya tekad sekuat tenaga untuk terus bekerja, karena masih banyak PR yang menanti saya, seperti membenahi administrasi wakaf, kalibrasi arah kiblat baik mesjid maupun perkuburan, pembinaan guru mengaji, dan lain sebagainya yang menyangkut umat Islam Kab. Gayo Lues ini” jawab Haswin
“Saya selalu berdoa kepada Allah dan dalam kesempatan ini juga saya mohon dukungan dari rekan-rekan media sehingga saya diberi kekuatan untuk berkhidmah di Gayo Lues ini,” ungkap Haswin.
Kini selain aktifitas kantor sebagai kewajibannya, ia juga aktif mengisi pengajian, bahkan ia juga memberikan informasi kepada masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya di Ma’had Tahfid di Luar Gayo Lues, seperti kemarin, ia menghubungi sebuah Dayah di Aceh Besar yang focus pada tahfid untuk mengirim anak-anak yang serius ingin menghafal A-Qur’an. Salut untuk Haswin, selamat berjuang semoga Allah membalas semua kebaikanmu. Amin. (Nasril)