Lobster Sumber Penghasilan Baru Nelayan Lut Tawar

oleh
Lobster di jual di salahsatu tempat di Takengon. (doc.Munawardi)

Takengon-LintasGAYO.co : Meningkatnya populasi sumberdaya ikan jenis Lobster yang biasa dikenal dengan lobster air tawar (LAT) atau Serak di Danau Lut Tawar, menambah jenis hasil tangkapan bagi nelayan sekitar sebagai sumber pendapatan baru.

Seorang nelayan di Danau Lut Tawar, Ruhdan, Sabtu 17 Januari 2015 mengatakan biasanya lobster ini sering ditangkap menggunakan “serue” yaitu sejenis alat tangkap bubu khas danau lut tawar.

“Penangkapan lobster menggunakan serue ini biasa dilakukan pada sore hari, kemudian diangkat pada pagi keesokan harinya. Adapun jumlah tangkapan lobster setiap bubu yang dipasang berkisar antara satu hingga tiga ekor tiap bubu yang terpasang, dan sering juga bubu tidak berisi atau tidak tertangkap,” kata Ruhdan saat ditemui LintasGayo.co pada Sabtu, 17 Januari 2015 di Takengon.

DSC00176
“Serue” alat tangkap ikan sejenis Bubu khas di Danau Lut Tawar. (Foto. Dok. Munawardi)

Adapun harga jual lobster ini dibandrol sekitar Rp.80.000,- hingga Rp.150.000,- per kilogramnya. Ada juga yang menjual eceran dengan takaran per ekor lobster yang dihargai bervariasi, mulai Rp.20.000,- hingga Rp.30.000,- per ekornya, “tergantung ukuran lobsternya” sebut Ruhdan yang juga merupakan sebagai pedagang ikan Depik keliling di Aceh Tengah.

Lobster air tawar dari Danau Lut Tawar ini tidak ditemui dipasar di Kota Takengon, melainkan harus mencarinya di beberapa tempat yang ada menjual lobster ini seperti di dekat jembatan Tan Saril dan di kawasan kampung One-one, yang biasa dijual oleh para pembudidaya ikan Keramba Jaring Apung yang kerap menangkap lobster ini disekitar lahan keramba miliknya.

Hal senada juga diutarakan Erwan seorang warga kampung Jongok Meluem Kebayakan, beliau mengaku sering menangkap lobster ini untuk dikonsumsi sendiri. Menggunakan bubu buatan sendiri berbahan kawat kasa anti karat, dia biasa menangkap di kawasan utung-utung, dan paling sering dilakoninya di kawasan one-one sambil memancing ikan.

“Dikawasan one-one lobsternya lebih banyak, karena sering tertangkap”, sebut Erwan. (MA).

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.