Takengon-LintasGayo.co : Jika Indikasi Geografis (IG) Kopi Gayo dicabut, jangan mimpi akan dapat kembali lagi, demikian disampaikan Prof. DR. Abu Bakar Karim yang juga ikut memprakarsai berdirinya Masyarakat Perlindungan Kopi Gayo (MPKG) pada tahun 2010 silam, dimana lembaga tersebut merupakan pemilik dari IG Kopi Gayo.
Dikatakan, terkait evaluasi yang dilakukan oleh auditor beberapa waktu lalu ke MPKG dan menemukan lembaga ini tidak berjalan, dia menyarankan agar semua pihak bisa membantu perbaikan lembaga tersebut.
“Saya sudah berbicara dengan tim auditor yang diketuai Prof. Sugiono beberapa waktu lalu, dan kita sudah meminta keringanan agar permasalahan MPKG bisa kita selesaikan diawal tahun 2015, dan mereka setuju,” ungkap putra asli Gayo Lues ini, beberapa waktu lalu saat wawancara eksklusif bersama LintasGayo.co yang turut dihadiri Wakil Bupati Aceh Tengah, Drs. Khairul Asmara.
Ditambahkan lagi, dengan diberikannya keringan tersebut semua pihak yang menjadi anggota MPKG baik produsen (petani), buyer (pedagang) dan konsumen (masyarakat) bisa membantu percepatan perbaikan lembaga.
“Tidak banyak syarat yang mereka minta agar lembaga ini dibenahi, paling cuman 4 atau 5 point saja, yang terpenting pendataan anggota harus dilakukan segera, dan menerjemahkan buku-buku IG berbahasa Inggris ke Bahasa Indonesia kemudian mensosialisasikan kepada petani bahwa mereka adalah anggota MPKG,” ucap kepala Bappeda Aceh ini.
Abu Bakar Karim melanjutkan, melihat kondisi ketua MPKG saat ini yang tidak memungkinkan mengurusi perbaikan lembaga, dia menyarankan agar hal tersebut dilakukan oleh pemain kopi di Tanoh Gayo yang memiliki banyak waktu.
“Kita berharap kondisi kesehatan dari ketua MPKG sekarang bisa cepat pulih, namun begitu tidak bisa kita tunggu, harus secepatnya dilakukan pembenahan, masalah biaya bisa kita cari bersama-sama,” simpul Abu Bakar Karim.
(Darmawan Masri)
