Redelong-LintasGayo.co : Perwakilan masyarakat dan unsur Muspika Kecamatan Pintu Rime Gayo Kabupaten Bener Meriah datangi kantor DPRK setempat, Jum’at (31/10/2014). Mereka mendesak Pemerintah Kabupaten mencari solusi atas amukan gajah liar yang telah setahun belakangan ini, mengusik ketentraman masyarakat bahkan telah ada yang menjadi korbannya.
Kepala Kampung Blang Rakal, Selamat Riyadi (57) kepada wartawan mengatakan akibat amukan gajah liar tersebut masyarakat tidak lagi berani beraktivitas kekebun sehingga sangat mengganggu kesejahteraan masyarakatnya.
“Selain gajah liar telah merusak tanaman juga telah memakan korban dan kami mendesak agar Pemkab bersama unsur terkait dapat menjauhkan masyarakat dari hewan bertubuh besar itu,” ucapnya.
Karenanya Selamat Riyadi bersama kepala kampung lainnya mendesak pemerintah agar segera melakukan aksi mengusir hewan liar tersebut dari wilayah pemukiman maupun lahan kebun mereka.
Sementara Camat Pintu Rime Gayo Drs, Muchtar yang didamping Danramil serta Kapolsek setempat mengatakan bahwa amukan gajah liar yang terjadi setahun belakangan ini telah menyebabkan komplikasi masalah bahkan bila tidak segera ditangani maka akan menimbulkan permasalahan sosial lainnya.
“Ini sangat emergensi dan harus segera mendapat penanganan secara serius dan melibatkan semua pihak,” ucap Muchtar.
Sebagai informasi, kata Muchktar akibat lemahnya penanganan yang dilakukan oleh pemerintah menyebabkan kondisi hari ini telah terjadi konflik antar manusia dengan gajah liar (hewan) kedepan konflik yang akan terjadi antara manusia sebab masing-masing kampung akan mempertahankan keamanannya dari amukan gajah liar dan ini sangat berbahaya.
“Hari ini satu kampung bisa terbebas dari jarahan gajah liar karena telah dapat mengusirnya, besok kampung lainnya terancam akan keganasan hewan bolduser tersebut dan ini akan saling mengusir sehingga akan menimbulkan konflik,” jelasnya.
Untuk itu, Muchktar yang mengaku mewakili masyarakat mendesak pemerintah agar segera melakukan aksi penanganannya sehingga masyarakat terbebas dari perasaan takut dan resah.
Menanggapi keluhan masyarakat PRG ketua DPRK Bener Meriah, Riduansyah, SE menyatakan akan segera menyampaikan ke Bupati Bener Meriah, apabila perlu karena persoalan ini sangat darurat menyangkut keselamatan manusia maka solusi apapun yang diambil pemerintah akan didukung oleh dewan setempat kendatipun harus mendahului anggaran ucap riduanyah didampingi oleh Tgk. Alhukama, Zetman dan Ir. Soetrisno, MAP.
Sedangkan Sekda Ismarisiska menyatakan pemerintah telah melakukan beberapa langkah-langkah untuk menanggulangi amukan si gajah liar termasuk bekerjasama dengan pihak BKSDA Provinsi, namun langkah tersebut ternyata tidak membuahkan hasil bahkan hewan gajah liar ketika diusir pergi namun kemudian dating lagi.
Melihat kondisi tersebut agar penanganan pengusiran hewan liar itu lebih komprehenship maka telah dibentuk tim agar upaya pengusiran ini melibatkan beberapa kabupaten seperti Bireun, Aceh Tengah, Nagan Raya serta Bener Meriah sendiri. “Ini untuk lebih efektifnya penanganan, karena ketika hewan diusir dari Bener Meriah masuk kewilayah Bireun begitu pula sebaliknya. Pemkab juga telah mengupayakan cara yang bersipat ritual dan pawang gajah namun hasilnya masih kontenporer,” ucap Ismarissiska.
Menyahuti adanya keinginan masyarakat agar dibuat galian agar gajah tidak lagi mengganggu pemukimkan, hal tersebut telah dianggarkan melalui DIPA tahun 2015 Disbunhut sebesar Rp. 1 Milyar, untuk ini sebagaimana yang dipahami bahwa anggaran daerah penggunaannya harus mendapat persetujuan DPRK dan bila sudah disetujui maka dirinya segera mungkin akan menyampaikan ke Bupati Bener Meriah agar dapat dilaksanakan mendahului anggaran.
(Rahman)





