Banda Aceh-LintasGayo.co: Alumni Administrasi Negara FISIP Universitas Indonesia (UI) dan ahli kebijakan publik Dr Edy Putra Kelana menilai, dalam kontek pelayanan publik pemekaran Aceh Leuser Antara (ALA) dan Aceh Barat Selatan (ABAS) harus terbentuk, agar akses masyarakat lebih dekat dengan biaya pelayanan yang murah.
“Misalnya saja Aceh Tenggara yang butuh waktu panjang untuk berurusan dengan provinsi karena harus melewati beberapa kabupaten/kota, bahkan provinsi,” kata Edi kelana kepada LintasGayo.co di Banda Aceh, Rabu (29/10/2014).
Menurutnya, dari aspek God Governance (tata kelola pemerintahan) yang baik, masyarakat harus punya akses partisipasi dan mengontrol roda pemerintahan dengan mudah, selain itu proses pembangunan di daerah juga mudah dilakukan.
“Akses itu untuk partisipasi yang cukup dekat antara masyarakat dengan pemerintah. Artinya aspirasi rakyat mudah tersalurkan,” ujarnya.
Namun begitu, lanjutnya, ALA dan ABAS perlu memperhatikan persiapan sumber daya manusia (SDM), supaya mudah menjalankan roda pemerintahan. Caranya dengan mengirimkan putra daerah bersekolah sesuai jurusan, ini penting untuk tujuan penguatan kapasitas.
“Tanpa kekuatan SDM, bisa menjadi bumerang bagi pembentukan ALA dan ABAS,” kata Dosen Universitas Islam Ar-raniry Banda Aceh ini. (tarina)
