Menjaga Basis Perjuangan ALA

oleh

Oleh: Waladan Yoga*

Waladan Yoga
Waladan Yoga

SUDAH sejak lama tuntutan pemekaran Provinsi Aceh Leuser Antara (ALA) terus diteriakan dan diperjuangkan. Agaknya jalan berliku pemekaran ALA sudah tidak menjadi kendala lagi karena secara khusus ada 4 perwakilan rakyat ALA yang duduk di DPR RI yang berdarah asli wilayah ALA.

Tentunya secara kebathinan sudah tidak diragukan lagi kedekatannya terhadap wilayah yang diwakilinya, lain halnya jika kepentingan pribadi yang dikedepankan.

Melihat gerakan ALA yang dibangun selama ini agaknya sedikit mengkhawatirkan dan lambat laun gerakan ini akan menghilang jika tidak dijaga dengan baik, setidaknya beberapa gerakan yang membawa nama ALA selalu berjalan tanpa arahan dan terkesan berjalan sendiri-sendiri serta tidak adanya koordinasi yang baik antara elite dan gerakan yang bangun basis gerakan ALA.

Jika mau jujur, gerakan basis ALA yang harus senantiasa dijaga dan terus dibangun kualitasnya adalah gerakan mahasiswa yang dekat dengan kekuasaan Pemerintahan Aceh, mau tidak mau suka tidak suka maka gerakan yang dibangun di pusat pemerintahan Aceh akan sangat efektif dan dapat menjadi perhatian serius. Pesan protes yang disampaikan juga akan sangat cepat tersampaikan kepada para petinggi pemerintahan Aceh.

Setelah ALA kembali didengungkan oleh wakil rakyat yang duduk diDPR RI, riuh gerakan ALA mulai sambut menyambut dikalangan masyarakat dan mahasiswa yang berasal dari kawasan tengah tenggara. Namun sayang jika gerakan ini tidak dikelola dengan baik dan kesan baik untuk terus menghidupkan gerakan massa ALA sebagai mesin penggerak perjuangan pembentukan salah satu Provinsi di Aceh.

Elite ALA harusnya mengerti
Harusnya Elite ALA mengerti akan kebutuhan dan terus menjalin komunikasi kepada mereka yang hari ini terus bergerak tanpa pamrih apalagi mendapatkan arahan dari para elite yang hari ini duduk sebagi wakil rakyat dari wilayah ALA. Dengan kapasitas dan kedudukan yang sedang dimiliki harusnya para elite ALA yang duduk di senayan tidak terlalu sulit memenuhi kebutuhan gerakan ALA.

Jika mau jujur, secara sederhana basis yang harusnya selalu dijaga adalah gerakan yang dibangun langsung di pusat pemerintahan Aceh untuk terus menyuarakan pembentukan ALA. sambil berharap teriakan gerakan ALA yang dibangun dapat dijadikan peluru wakil rakyat di Senayan. Jangan sampai kesan gerakan elite lebih mendominasi daripada gerakan yang sudah disambut dengan baik oleh rakyat tinggal di wilayah ALA.

Jika pemerintahan Aceh mengetahui kelemahan dan mampu meredam gerakan ALA yang sedang dibangun di pusat pemerintahan Aceh, maka selanjutnya elite Pemerintahan Aceh hanya akan fokus untuk meredam gerakan ALA diwilayah tengah tenggara. Tentunya kadar perjuangan ALA akan sedikit berkurang jika gerakan yang dibangun dipusat pemerintahan Aceh melemah apalagi sampai dapat diredam sampai habis. Seharusnya Elite ALA mengawal dengan baik gerakan ALA yang sedang dibanguan di pusat pemerintahan Aceh.

Elite ALA marilah bercontoh terhadap gerakan ikhlas yang dibangun generasi muda agar terkesan ALA tidak hanya menjadi kaum elite saja. Jadikanlah gerakan ALA membumi dan terus mengkristal sebagai titah perjuangan yang harus diwujudkan. Apresiasi buat teman teman dari Gerakan ALA Merdeka (GeRAM ALA) yang membuktikan diri sebagai pejuang untuk tanah kelahirannya.

*Salah seorang penggiat Gayo Merdeka

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.