LintasGayo.co : Perayaan hari Raya Idul Adha di Indonesia terasa berbeda dengan perayaan di negara-negara lain seperti Mesir, lebih meriah berbeda dengan Idul Fitri, hal ini seperti disampaikan oleh mahasiswa porgram Doktor Universitas al-Azhar Cairo Ust. Amri Fatmi, Lc. MA kepada LintasGayo.co melalui jejaring sosial internet, Sabtu 04/9.
“Idul Adha disebut juga hari raya akbar dalam syiar Islam karena pada hari raya ini kita memperingati persaudaraan umat manusia sedunia di padang Arafah dan bukti bahwa Islam masih eksis mampu menyatukan manusia seluruh dunia dengan damai di padang Arafah. Tak heran, di Padang Arafah pula, Allah menurunkan ayat bahwa Islam telah sempurna. Pasal itulah kenapa hari ke 10 Zulhijjah dijadikan hari raya Akbar dan dianjurkan bertakbir gegap-gempita sampai 5 hari, berbeda dengan idul Fitri yang hanya semalam saja. Allah Tuhan yang satu masih disembah manusia, manusia masih bisa bersaudara atas nama iman, dan Islam masih aktif berkembang sebagai agama yang hak di bumi persada” papar Ust. Amri yang sedang berada di Cairo Mesir
Dilanjutkan, kalau di mesir, hari raya Idul Adha berbeda sekali dengan Idul Fitri, mudik dan pulang kampung terasa sekali di kota Kairo. Budaya menyembelih kurban keluarga dan makan bersama keluarga marak sebagai tradisi. karena itulah, liburan lebaran ini lebih panjang dari Idul Fitri, meriah dan kesenangan lebih tampak dilihat di raut wajah penduduk negeri ini.
“Bagaimana dengan tradisi lebaran Akbar di Indonesia? Tak dipungkiri, sebagian kita ada yang belum paham makna lebaran akbar ini, dan tradisi serta pemerintah kurang mendukung perayaan lebaran ini,” ujar Ust. Amri Fatmi, Lc. MA. (Relnas)