
Takengon-LintasGayo.co : Sedikitnya enam dari sepuluh pria dewasa di Takengon ibukota kabupaten Aceh Tengah dalam seharinya pasti bincang Giok. Begitu kesimpulan Putra, salah seorang penikmat keindahan batu Giok di Takengon, Sabtu 27 September 2014.
Kesimpulan ini diutarakan Putra setelah mengamati sejumlah momen berkumpulnya warga Takengon, terutama di acara kenduri baik di pesta perkawinan maupun di acara do’a bersama.
“Akhir-akhir ini ramai sekali warga Takengon yang memperbincangkan Giok, enam dari sepuluh orang yang berkumpul bicara Giok,” ujar Putra.
Selain itu, kata warga Kemili Takengon ini, perangkat handphone warga juga banyak yang menyimpan foto giok.
Giok Aceh (Gayo) populer di Jakarta
Terpisah, salah seorang warga kota Jakarta yang berasal dari Gayo yang sedang berada di Takengon, Win Wazin mengaku pulang kampung untuk mencari Giok Gayo.
“Ini yang kedua kalinya dalam tahun ini saya pulang ke sini untuk mencari Giok. Di Jakarta banyak peminatnya, lumayan untuk nambah-nambah penghasilan,” kata Win Wazin yang sehari-hari bekerja di Bandara Soekarno-Hatta ini.
Pengakuannya, batu-batu Giok diperolehnya dari berbagai tempat di Aceh Tengah, khususnya dari Lumut. Sesampai di Jakarta, batu-batu itu digosok menjadi batu cincin dan ditawarkan kepada peminat.
“Saya beli beberapa model batu Giok di Lumut dengan berat sekitar empat kilogram dengan harga ratusan ribu, nanti saya jadikan batu cincin yang perbijinya bisa terjual minimal Rp.200 ribu,” ujar Win Wazin.
Dinyatakan Win Wazin, di Jakarta saat ini nama Giok Aceh (Giok Gayo-red) sedang sangat populer diperbincangkan pecinta Giok, mengagalahkan kepopuleran Giok atau batu mulia yang berasal dari daerah lain di Indonesia.
Dia menyayangkan jika batu Giok asal Gayo yang kian terkenal di Jakarta, namun namanya berubah jadi Giok Aceh.
“Propaganda media kurang kuat, akibatnya daerah penghasil Giok di Gayo kurang dikenal di luar daerah. Gayo mesti punya media yang besar berskala nasional, ya bagaimanalah caranya, itu pekerja pers yang tau persis,” tandas Win Wazin. (Win Aman)