Wakil menteri P dan K sarankan “Hari Saman” setiap 24 November

oleh
Foto: humas Aceh
Foto: humas Aceh

Jakarta – LintasGayo.co: Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Wiendu Nuryanti menyarankan tanggal 24 November ditetapkan sebagai hari Saman, dan disarnkan tanggal 24 November 2014 nanti Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten Gayo Lues harus menggelar Tari Saman Massal sebanyak 5000 penari di Gayo Lues.

Semnetara, setelah tari saman ditetapkan sebagai warisan dunia tak benda oleh United United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco) di Bali pada 24 November 2014 lalu, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, terus setiap tahunnya menggelar saman summit.

“Saman Summit diikuti oleh berbagai kelompok dan komunitas tari di berbagai daerah di nusantara,” kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti pada acara penyerahan sertifikat Unesco untuk Saman Gayo di Anjongan Aceh, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Kamis (25/9/2014) .

Kata Wiendu, perjuangan untuk mendapatkan pengakuan Unesco untuk tari saman sebagai warisan dunia tak benda sangat panjang. Puncaknya adalah pada sidang keenam Komite Antar-Pemerintah untuk Perlindungan Warusan Budaya Takbenda di Bali pada 24 November 2014 yang diikuti oleh 500 anggota delegasi dari 69 negara.

“Ketika tari saman dipertunjukkan di hadapan delegasi sidang, mereka takjub dan naik ke pentas minta diajarkan. Akhirnya Bupati Gayo Lues Bapak Ibnu Hasyim yang menjadi instruktur mengajari para delegasi manca negara tersebut bermain saman,” ungkap Wiendu..

Pada hari itu pula, sidang komite antar pemerintah tersebut menyetujui Tari saman ditetapkan sebagai warisan dunia tak benda. Karena itu tanggal 24 November diusulkan Wiendu menjadi Hari Saman. (tarina/Rilis)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.