Psikolog asal Gayo respon soal kawin paksa “Meneik”, begini kata Ami Bina dan Harmala

oleh

psikologTakengon-LintasGayo.co: Dua Psikolog asal Gayo Ismi Niara Bina,M.Psidan Psikolog Harmala menilai tradisi kawin paksa dengan cara Meneik sudah tidak relevan lagi dengan zaman sekarang, bahkan sekarang meneik sudah disalah gunakan karena pergeseran budaya dan hilangnya rasa malu dikalangan remaja di Gayo.

“Sekarang sudah banyak terjadi pergeseran budaya. Berkurangnya rasa malu dikalangan remaja kita, kemudian pemahaman yang sangat kurang mengenai budaya “sumang” sehingga kemudian meneik disalah gunakan,” kata Ami Bina ketika dikonfirmasi LintasGayo.co terkait relevansi tradisi kawin paksa “meneik” yang kian mencemaskan kalangan perempuan Gayo, Kamis (7/8/2014).

Menurut Ami, pada dasarnya dulu meneik itu adalah salah satu cara untuk menuju gerbang pernikahan dengan menggunakan “jalan pintas”. Ada berbagai hal yang melatar belakangi seseorang sehingga kemudian memutuskan untuk meneik.

“Namun sekarang ada pemahaman yang salah diantara para remaja kita, tidak perlu takut melakukan perbuatan sumang, tidak perlu takut untuk bergaul dengan “bebas”, karena jika nanti pihak laki-laki tidak bertanggung jawab toh sebagai perempuan kita bisa memaksa dengan cara meneik,” ujar psikolog asal Bener Meriah tersebut.

Sementara Psikolog Rumah Sakit Datu Beru Harmala menjelaskan apabila dasar “Meneik” pasti karena disebabkan sesuatu seperti; Pernikahan yang tidak direstui orang tua,  Hamil diluar nikah, dan Ketangkap basah (kedepeten, gayo red).

“Secara psikis hal ini tidak harus terjadi andai diantara pihak terkait memiliki serta menjalankan kontrol berpikir dan emosional dengan sehat,” kata Harmala.

Jadi, katanya, Meneik jelas bisa membuat seorang wanita mengalami kelunturan harga diri juga menjadi cap sosial seumur hidupnya.

“Meneik ini sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini, karena komunikasi dan kerjasama anak sama orang tua sudah terbuka untuk semua jenis informasi dengan nota bene tidak mengesampingkan syariat Juga adat,” jelas Harmala.

menurut Harmala, sebaiknya perlu dipikirkan agar pemerintah memberikan ruang konseling pra nikah Bagi mereka yang sudah punya rencana mau menikah.[] tarina

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.