Lhoksukon-LintasGayo.co: Warga menemukan ikan dalam jumlah banyak mati mengapung di sepanjang aliran Krueng (sungai) Peuto, mulai dari kawasan Desa Batu XII Kecamatan Cot Girek sampai ke kawasan Batu I, Meunasah Manyang Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, Rabu (30/7) malam.
Muncul dugaan ikan tersebut mati karena sungai tercemar dengan limbah dari pabrik kelapa sawit (PKS). Sebab selain ditemukan ikan mati, air sungai juga berbau dan warnanya berubah agak kehitaman, sehingga tidak layak konsumsi lagi. Namun pihak Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Cot Girek yang berada di sekitar kawasan itu membantah kematian ikan itu akibat limbah.
Imran, warga Desa Ara Kecamatan Cot Girek , Kamis (31/7) mengatakan, kabar kematian ikan dalam jumlah banyak itu merebak pada Rabu sore. “Saya mendapat informasi dari warga lain, banyak ikan yang mengapung di sungai. Setelah kami ke sungai, ternyata benar, lalu warga pun berbondong ke sungai untuk mengumpulkan ikan,” kata dia.
Disebutkan, selain itu air sungai berbau dan warnanya berubah dari sebelumnya jernih menjadi hitam. “Tapi tadi pagi (kemarin-red) airnya sudah keruh karena mungkin pengaruh hujan. Tapi kami tak berani lagi mengambil air sungai itu untuk konsumsi,” katanya.
Padahal selama ini, lanjut Imran, warga di Cot Girek dan Lhoksukon yang dekat dengan Krueng Peuto memanfaatkan air sungai itu untuk konsumsi, menyusul mulai keringnya air sumur warga. “Kami berharap berharap kepada dinas terkait supaya memastikan apakah air sungai masih layak konsumsi atau tidak,” ujarnya.
Warga Desa Dayah Lhoksukon Teungoh Ridwan kepada Serambi, Kamis (31/7) menyebutkan, dirinya juga banyak mendapat ikan yang mati mengapung di sungai. Warga menduga air sungai tersebut tercemar limbah pabrik. “Kalau diracuni, airnya tidak akan berubah warna dan berbau. Kejadian ini sudah beberapa kali terjadi,” katanya.
Sementara itu Keuchik Geulumpang M Yusuf kepada Serambi kemarin menyebutkan, anaknya juga banyak mendapatkan ikan yang mati mengapung di sungai. Namun, dirinya juga tidak mengetahui penyebab ikan mati di sungai. “Tapi airnya berbau, saya juga sempat mengumpulkan ikan di sungai setelah mengetahui kejadian itu,” katanya.
Humas Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Cot Girek M Yacob AR yang dikonfirmasi Serambi menyebutkan, pihaknya tidak membuang limbah ke sungai. Kalau pun ada limbah yang mengalir ke sungai, Yacob memastikan tidak akan menyebabkan ikan mati. Karena dalam kolam tempat penampungan limbah PKS itu juga dipelihara ikan.
“Saya sudah cek langsung sungai, tapi kondisi airnya tidak tercemar. Kalau pun tercemar harusnya warga Desa Alue Seumambu yang mengeluh. Tapi sampai sekarang tidak ada laporan apapun dari masyarakat di kawasan itu, jadi tidak benar kalau ada yang bilang ikan di mati sungai karena limbah kami,” katanya.[]serambi