[Catatan redaksi]
Hari Kemenangan
Sahabat LintasGAYO…
BERGULIRNYA waktu tak terasa telah menghantarkan kita di pengujung bulan suci Ramadhan. Tamu agung itu kini akan berpamitan meninggalkan kita dengan sejuta pelajaran dan kebaikan sebagai hadiah terbaik bagi kita semua.
Deraian air mata kerinduan karena perpisahan dengan tamu agung ini dirasakan oleh umat Islam di seluruh dunia, sebagaimana para sahabat meneteskan air mata kesedihan karena takut tidak bisa bertemu kembali dengannya.
Kini waktunya sudah sampai, Ramadhan akan meninggalkan kita dan tiada tersisa dari padanya melainkan sedikit saja. Berbahagialah orang-orang yang telah berbuat kebaikan dan menutupnya dengan sempurna. Adapun orang-orang yang telah menyia-nyiakannya maka berusahalah untuk menutupnya dengan kebaikan pula, karena yang dinilai dari amal adalah penutupnya.
Hati orang-orang yang bertakwa selalu merasakan kerinduan kepada bulan Ramadhan ini dan merasakan kepedihan yang sangat apabila harus berpisah darinya. Bagaimana mungkin seorang mukmin tidak menangis ketika berpisah dengannya, padahal dia tidak mengetahui apakah bisa bertemu lagi dengannya atau tidak?, apakah masih ada umur untuk kembali bertemu dengannya?
Betapa sedihnya orang-orang yang bertaqwa ditinggalkan ramadhan. Rasa rindu akan kembali itu terus saja terkenang-kenang, betapa besarnya manfaat ramadhan baik dari sisi rohani maupun fisik.
Kini, pascaramadhan berbagai ummat muslim di dunia menyambutnya dengan suka cita dan penuh kegembiraan. Menyambut dan merayakan hari kemenangan setelah sebulan penuh melawan semua nafsu.
Pascaramadhan ini banyak yang dilakukan ummat muslim, termasuk di Gayo. Seperti yang dilakukan kebanyakan orang di dunia, urang Gayo juga melakukan tradisi ziarah kubur. Melakukan jalinan silaturrahmi saling memaafkan dan berbagai tradisi lainnya.
Dalam edisi ke selusin Tabloid LintasGAYO yang akan beredar Sabtu 26 Juli 2014 ini, kami mencoba menyajikan dan mengulas apasaja yang dilakukan masyarakat Gayo pascaramadhan tersebut. Sekiranya ini bisa menjadi refrensi bagi kita semua, betapa besarnya tradisi dan adat yang mengental di masyarakat Gayo.
Bukan saja soal pascraramadhan. dalam kesempatan ini kami juga menghadirkan banyak tulisan refrensi yang sekiranya menjadi penambah wawasan kita semua bagi urang Gayo secara umum dan masyarakat dunia tentunya.
Sebagai upaya pendokumentasian tentang Gayo, kami juga tak ketinggalan untuk tetap menyajikan rubrik-rubrik lainnya, seperti potensi wisata, sajian khusus tentang kopi juga tetap kami hadirkan sebagai menu yang menggugah daya ingat kita tentang Gayo.
Akhir ni cerak, terimemi kami kin Hari’e ari urang Gayo kin rakan sudere bebewene. Terimemi persembahan kami ari Gayo kin bewene pembaca. Selamat menikmati, semoga Gayo makin di hati kita semua.***