Dilema ibadah masyarakat Gayo dalam ramadhan

oleh

KurniaOleh : Kurnia El Muchlisin*

Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dalam ibadah khusus yang beragama islam, Karen aterkandung didalamnya rahmah,ampunan ,dan dibebaskan dari api neraka bagi yang melaksanakan puasa serta menjalankan tarwih pada setiap malamnya, tentu ini adalah momen yang dinantikan bagi setiap muslim untuk menyucikan diri dihadapan Allah SWT.

Akan tetapi 4 tahun kebelakangan ini semangat menyambut bulan suci ramadhan luntur, entah apa penyebab semua ini , secara bincang hangat dengan para teman sebaya maupun dengan usia yang lebih tua, banyak mengatakan karena ada disuatu kampung yang mempunyai mesjid dan menasah.

Dalam praktiknya saling mengamalkan shalat terawih dengan dua cara ada yang 23 rakaat beserta witir dan ada juga 11 beserta witir,  sehingga perpecahan terjadi shalat yang sebelas rakaat diminati oleh para usia yang lebih muda dan yang 23 didominasi oleh golongan usia yang tergolong tua.

Tentunya kedua dari cara shalat ini baik karena masing-masing mempunyai dalil yang dapat dilaksanakan sesuai dengan keyakinan masing-masing . namun dalam hitungan matematikanya tentulah yang banyak itu banyak nilainya dan sedikit itu sedikit nilainya

Namun dengan melihat fenomena yang terjadi seakan ibadah shalat tarawih ini mulai berkurang yang melaksanakannya, karena dari sekian ratus penduduk dalam suatu desa yang penulis rahasiakan nama desanya  hanya sekitar ¼ yang melaksanakan shalat tarawihnya. Namun kita sadari ibadah merupakan hak setiap orang yang melakukannya karena ini menyangkut hablum minallah.

Dalam uraian diatas lebih besar terpikir dalam benak manusia karena jumlah mungkin terlalu banyak diterapkan sehingga masjid kosong, atau mungkin karena aqidah mulai goyah.

Akan tetapi melihat pada yang 11 rakaat  yang dilaksanakan juga tidak konsisten pada setiap malamnya, karena terbukti ketika menjelanng malam 10 hingga seterusnya semakin berkurang.dengan demikian apa yang sebenarnya terjadi pada manusia saat ini yang dapat dipastikan semua beragama Islam khususnya di tanah Gayo ini.

Hadirlah dalam pemikiran ,apa yang harus dilakukan untuk membawa perubahan kearah yang lebih baik pada ramadhan selanjutnya, semoga tulisan ini dapat menggugah hati bagi para pembaca dan menjadi pemikiran bagi kita semua selaku generasi muslim yang wajib mempertahankan Islam di bumi Gayo. Karena kita khawatir akan keadaan umat saat ini yang lalai dalam menciptakan generasi Islam akan membawa dampak yang terpuruk di Gayo ini.

Terbayang pada sejarah Islam di Andalusia yang pernah berjaya berubah menjadi petaka, masjid yang begitu besar berubah menjadi gereja.  Maka dari tulisan ini memberikan kesadaran bagi kita untuk membina genarasi mulai dari diri ,keluarga bahkan sampai lingkungan agar islam tetap berjalan secara kaffah, terlebih lagi Aceh merupakan daerah syariat Islam, amin ya rabbal alamin.

*Mahasiswa, tinggal di Aceh Tengah

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.