
Banda Aceh-LintasGayo.co : Sepasang atlet balap sepeda asal Gayo Kabupaten Aceh Tengah yang sudah menasional dan internasional Nurwahyu Afriana dan Adi selama beberapa pekan ini mengikuti seleksi menjadi anggota Polisi dijajaran Polda Aceh.
Sejumlah materi tes sudah diikuti dengan baik oleh kedua atlet berprestasi tersebut dan hari ini, Rabu 28 Mei 2014 keduanya bersama peserta tes lain dari seluruh Aceh sedang menunggu pengumuman kelulusan beberapa materi tes sebelum masuk ke penilaian Panitia Penentuan Terkahir (Pantukhir).
“Saat ini kami sedang menunggu hasil beberapa materi tes, mohon do’a agar kami lulus,” ujar Riri panggilan akrab atlet putri peraih medali perak PON Riau 2012 ini didampingi Adi.
Sementara menurut salah seorang pengurus Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Aceh Tengah, Irwan yang dikonfirmasi terpisah menyatakan harapannya agar kedua atlet yang pernah dibina ISSI Aceh Tengah itu lulus. Pasalnya, selain mereka berprestasi tingkat nasional dan internasional, keduanya juga berasal dari keluarga kurang mampu.
Selain itu, kata dia, kelulusan mereka akan sangat berpengaruh besar terhadap motivasi generasi muda dataran tinggi Gayo untuk serius dibidang olahraga berprestasi.
“Kelulusan mereka penting untuk memotivasi generasi muda di daerah ini. Juga sebagai penghargaan kepada keduanya yang telah beberapa kali mengarumkan daerah,” ujar Irwan seraya berharap pihak panitia tes tersebut jeli melihat potensi kedua atlet tersebut.
Diungkapkan Irwan, Nurwahyu Afriana adalah anak buruh tani dari kampung Gunung Teritit Bener Meriah, sementara Adi juga merupakan anak petani miskin dari Belang Gele Aceh Tengah. Keduanya mengawali karir sebagai atlet balap sepeda sejak tahun 2010.
Akibat kurangnya keseriusan Pengprov ISSI Aceh, Riri bersama 3 rekannya Isna Dewi dan Noviana diminta membela Riau saat PON 2012 lalu. Riri juga sempat bergabung di Tim Nasional untuk Sea Games Myanmar, namun saat penentuan akhir dia sakit dan gagal diberangkatkan di ajang tersebut.
Sementara Adi mesti kandas gagal ke PON mewakili Aceh karena Aceh lebih memilih atlet luar Aceh walau kenyataannya gagal meraih prestasi di ajang tersebut. Namun di ajang lain ditingkat nasional Adi kerap ukir prestasi seperti di Lubuk Linggau, Medan, Sabang dan sejumlah kejuaraan di Aceh Tengah sendiri.
“Keduanya adalah atlet serba bisa di balap sepeda, kategori BMX, Road Race, MTB XC bahkan MTB Down Hill yang dikenal sangat ekstrim,” pungkas Irwan. (Kha A Zaghlul)