Musim hujan abang Becak Gayo Lues melarat

oleh

Blangkejeren-LintasGayo.co : Musim penghujan yang terus mengguyur Kabupaten Gayo Lues sangat mempengaruhi perekonomian sebagian masyarakat setempat.

Seperti abang becak yang setiap hari mengangkut sewa dari satu kampung ke kampung yang lain, atau dari kampung menuju pusat kota Blangkejeren.

“Kami hanya menggantungkan hidup dari hasil menarik Becak ini, kami tidak mempunyai kebun ataupun sawah,” kata Edi salah satu Penarik Becak di kota Blangkejeren.

Di musim penghujan ini kata Edi, penghasilan yang diperoleh abang becak sangat jauh menurun, apa lagi jika hujan yang turun mulai dari pagi hingga sore hari, para abang becak malah tidak menarik becaknya.

“Di musim penghujan ini paling-paling kami dapat Rp.50 ribu per hari, itu sudah termasuk bensin, uang makan dan lain-lain. Sebentar saja menarik becak, itupun semenjak ongkos becak per kepala Rp 5 ribu,” jelasnya.

Jika di musim kemarau, penghasilan abang becak di Kabupaten Gayo Lues bisa mencapai Rp 100 ribu hingga lebih. Penghasilan abang becak sangat bergantung dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan masyarakat, jika kegiatan masyarakat banyak, otomatis jasa becak sering digunakan.

“Kami ini kan berbeda dengan petani atau PNS, kalau petani kan senang jika musim penghujan, sebab tanamanya bisa bagus, begitu juga dengan PNS, hujan dan panas sama saja, asal tanggal satu dah gajian. Kalau kami ini, ada sewa ada uang, kalau tidak ada sewa, ya terpaksa tahan badan,” ucap Edi. (Anuar Syahadat)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.