HASIL Pemilu legislatif 2014 di 2 kabupaten di dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah dan Bener Meriah mengecewakan berbagai pihak, khususnya kaum perempuan. Di masing-masing kabupaten penghasil kopi Arabika Gayo itu, hanya 1 kursi di DPRK untuk periode 2014-2019 yang berhasil di rebut perempuan.
Di Aceh Tengah tercatat nama seorang gadis belia, Asmayanti. Sementara di Bener Meriah hanya Rahmah sosok perempuan yang berhasil meraih simpatik masyarakat setempat yang berhasil lolos ke parlemen dari Partai Damai Aceh (PDA) Dapil 1 Bener Meriah.
Rahmah, seorang ibu dari 3 anak dilahirkan di Belang Sentang 4 April 1971, kepada LintasGayo.co menyatakan tertarik terjun ke dunia politik karena ingin berbuat lebih banyak kepada masyarakat Bener Meriah khususnya kaum perempuan.
Menurutnya perempuan di daerah tersebut masih rendah pemahamannya tentang banyak hal contohnya keterlibatan perempuan dalam gender maupun hak-hak perempuan lainnya.
“Ini penting karena dari hasil Pemilu 9 April lalu, saya cuma satu-satunya perempuan yang lolos sementara pemilih perempuan di negeri ini melebihi pemilih laki-laki, semua ini terjadi akibat kurangnya sosialisasi maupun peran aktif lembaga perempuan dalam mensosialisasikan kepentingan perempuan itu sendiri, akibatnya banyak kalangan perempuan tidak memilih kaumnya sendiri,” ungkap istri dari Saifullah ini.
Kedepan, dirinya akan melakukan koordinasi dengan semua pihak utamanya dengan lembaga atau organisasi perempuan untuk mengajak agar kaum perempuan Bener Meriah berbenah.
Alumnus MAN Simpang Tiga tahun 1989 ini, menyatakan dirinya masih enggan mengungkapkan tentang prioritas yang menjadi perjuangannya setelah duduk di parlemen nanti, namun dari keluhan masyarakat yang diterimanya pada saat bersosialisasi maupun ketika hidup sehari-hari bersama masyarakat menyimpulkan bahwa kaum perempuan harus mendapatkan pembinaan baik melalui BKMT untuk ilmu akherat maupun pembinaan kelompok tani untuk pemberdayaan ekonomi.
“Intinya modal saya ke DPRK adalah Jujur, Yakin dan Mandiri,” pungkas Rahmah. (Man)