
Redelong-LintasGayo.co : Ketua Ikatan Pedagang Palawija Dan Kelompok Tani (IP2KT) Bener Meriah Iswindi menilai perhatian Pemerintah Kabupaten Bener Meriah pada sektor infrastrultur ke ruas sentral produksi belum optimal. Padahal saat ini musim penghujan seyogyanya pemerintah melalui dinas terkait terjun ke lapangan dan melihat kondisi yang saat ini dikeluhkan oleh petani.
“Akibat rusaknya ruas jalan ke sentral produksi menyebabkan tingginya biaya yang harus dikeluarkan para petani hal ini sangat membebani pendulang PAD didaerah ini,” jelas Iswindi saat mendampingi investor Malaysia meninjau lokasi pengembangan Budidaya kentang di Linung Bulen Kecamatan Permata Bener Meriah , Selasa (29/4) lalu.
Disebutkan Iswindi, pemerintah sebagai fasilitator dalam peningkatan ekonomi rakyat khususnya petani sedah selayaknya lebih fokus.
“Kita tidak berharap program yang disalurkan kepada para petani dianggap sebuah proyek dimana setelah tutup buku kegiatan tidak ada lagi dilakukan dengan alasan klasik bahwa anggaran untuk kegiatan tersebut telah habis, tetapi kita mengharapkan bahwa peluncuran program kepada masyarakat merupakan sebuah pembinaan yang berkelanjutan karena mereka telah digaji oleh rakyat atau negara untuk itu,” jelas Iswindi.
Karenanya, IP2KTBM mendesak agar pemerintah daerah melalui instansi terkait dapat melaksanakan program kebutuhan masyarakat tani bukan berdasarkan keinginan hanya sekedar menjalankan proyek , pintanya.
Lemahnya perbaikan ruas jalan kesentral produksi di Bener Meriah itu, Kadis BMCK Bener Meriah Ir. Azwiriansyah, ketika hendak di konfirmasi LintasGayo.co tentang program pemeliharaan ruas jalan kesentral produksi di Bener Meriah tersebut, Rabu (30/04) sedang melakukan rapat dengan stafnya di ruang kerjanya.
Hingga diturunkannya berita ini wartawan media LintasGayo.co belum berhasil melakukan konfirmasi dengan orang nomor satu pada dinas BMCK Bener Meriah tersebut. (GM)