
Blangkejeren-LintasGayo.co : Pos perbatasan antara kabupaten Gayo Lues dengan Kabupaten Aceh Tenggah yang berlokasi di Ise-ise masih belum difungsikan Pemkab Gayo Lues, para pengguna jalan yang membawa barang keluar daerah dan memasukan barang ke Gayo Lues masih tak kunjung di pungut retribusi.
Ifin salah satu warga Blangkejeren Sabtu (26/4) mengatakan, jika Pos Perbatasan antara Blangkejeren dengan Takengon itu difungsikan Pemerintah Gayo Lues, peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari kendaraan yang membawa barang masuk dan keluar pasti bertambah.
“Setiap hari puluhan kendaraan yang melintasi, baik yang membawa barang maupun mobil sewa, jadi kalau pos itu difungsikan, maka PAD Gayo Lues akan bertambah, dan penyelundupan Ganja juga bisa ditekan,” katanya.
Selama ini menurut Ifin, jalan Gayo Lues-Takengon sering dijadikan mafia penyelundup Ganja sebagai jalan yang aman untuk membawa ganja menuju Medan Sumatera Utara atau daerah lain di Aceh, untuk itu sangat perlu dilakukan pengawasan dan pengamanan yang ketat di Pos Perbatasan tersebut.
“Kalau mafia Ganja ingin melintasi jalan Blangkejeren menuju Aceh Tenggara, mereka pasti berpikir dua kali, karena di Pos Marbuner dan Pos Kota Cane yang berbatasan Medan dijaga ketat oleh Polisi, makanya jalan yang dilalui keseringan lewat Aceh Tengah,” jelasnya.
Untuk memfungsikan Pos Perbatasan Gayo Lues dengan Aceh Tengah, Ifin mengatakan cukup mudah, sebab, Pos Penjagaan sudah dibangun sejak beberapa Tahun yang lalu di desa Ise-Ise, sehingga Pemkab Gayo Lues tinggal merencanakan siapa-siapa yang akan menjaga Pos tersebut. (Anuar Syahadat)