“Saat naik ke kelas III saya tidak sanggup lagi apalagi harus mengikuti kegiatan ekstra kurikuler, gerak-gerik saya terbatas, akhirnya saya pasrah hanya mendapat rangking ke 5 disekolah,“ kenangnya, saat lintasGayo.co menyambangi kediamannya di Kampung Suka Damai Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah, Sabtu (19/04).
Kepada LintasGayo.co, Rafi Darmawan menuturkan bahwa dirinya sangat iri kepada sejumlah penyandang cacat lain Takengon. “Ada beberapa yang seperti saya bisa dengan leluasa kesana kemari dengan menggunakan kenderaan bermotor yang dimodifikasi. Saya juga ingin memilikinya,” kata Rafi.
Dalam keinginan menggapai cita-cita, Rafi butuh fasilitas untuk menuju tempat belajar, sedangkan kehidupan ekonomi orang tuanya hanya pas-pasan, belum lagi harus memikirkan sekolah adik-adik Rafi, “saya pasrah tapi hati saya berontak dan selalu ingin melanjutkan kuliah,” keluh Rafi yang sebenanya bercita-cita jadi guru ini.
Buah hati dari pasangan Hamdan bersama Halimatus Sya’diah ini, berharap ada para pihak utamanya pemerintah Aceh Tengah memberi solusi keluhan dan kesulitannya dalam melanjutkan kuliahnya di STAIN Gajah Putih Takengon.
“Dari sekolah saya telah di daftar untuk melanjutkan studi ke STAIN Gajah Putih Jurusan Muamalah dan Syari’ah, walau sebenarnya saya ingin sekali ke Tarbiyah,” ucap Rafi, sembari berharap kepada LintasGayo.co, menyampaikan keinginannya untuk melanjutkan study ke perguruan tinggi milik Rakyat Gayo itu. (Khalis, Man)