Korban luka reruntuhan “Retak” Sahelta Bahria di rujuk ke Banda Aceh

oleh
Penangan medis korban reruntuhan tanah dan batu 'Retak" di IGD RSU Datu Beru takengon. (LGco_Kha)
Penangan medis korban reruntuhan tanah dan batu ‘Retak” di IGD RSU Datu Beru takengon. (LGco_Kha)

Takengon-LintasGayo.co: Setelah sempat dirawat sejak Senin 31 Maret 2014 mulai pukul 20:30 WIB di Rumah Sakit Umum (RSU) Datu Beru Takengon, salah seorang korban runtuhnya tanah dan batu di Retak Dusun Lelabu Kampung Mendale Kabupaten Aceh Tengah, Sahelta Bahria warga Nunang Antara Takengon akhirnya dirujuk penanganan medisnya ke RSU Zainal Abidin Banda Aceh.

‘Hari ini sekitar pukul 12:00 WIB tadi siang, Sahelta Bahria dirujuk ke Rumah Sakit Umum Zainul Abadin Banda Aceh (RSUZA),” kata Direktur RSU Datu Beru Takengon, dr. Hardi Yanis, Selasa 1 April 2014.

Informasi yang dihimpun LintasGayo.co, pemuda yang berusia 27 tahun ini, ditangani petugas medis, korban yang dalam kondisi luka parah sesaat setelah tiba di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) langsung diberi infus dua jalur pada tangan kanan dan kirinya serta dipasang oksigen.

Setelah yang bersangkutan ditangani oleh dokter diketahui bahwa dari kondisinya yang terus mengalami pendarahan, dokter meminta agar korban dilakukan tranfusi darah.

Namun karena persediaan darah yang terbatas, akhirnya ketua pemuda Nunang Antara ini baru dapat ditranfusi sebanyak 250 ml hari ini Selasa 1 April 2014 sekitar pukul 10:00 WIB.

Karena kondisi korban masih sangat memprihatinkan, akhirnya Dokter yang bertanggungjawab atas korban, memutuskan merujuk korban ke Rumah Sakit Umum Zainul Abidin Banda Aceh.

Ditanya berkaitan rujukan tersebut, Sasmiati petugas ruang ICU Rumah Sakit Datu Beru Takengon menjelaskan untuk urusan dan alasan mengapa pasien dirujuk, itu kewenangan dokter.

“Tetapi biasanya tindakan apapun yang diambil tujuannya adalah untuk memastikan pasien akan lebih baik”. terangnya.

Sampai berita ini diturunkan, LintasGayo. co belum berhasil mengkonfirmasi dokter yang berwenang berkaitan rujukan yang dilakukan terhadap Sahelta Bahria. (Win-do)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.