Korban gempa Kute Panang kembali ingatkan janji SBY

oleh
Aksi dorong massa dengan aparat kemanan di depan gedung DPRK Aceh Tengah. (LGco-Rz)
Unjukrasa korban gempa di ruang sidang DPRK Aceh Tengah. (LGco-Rz)
Unjukrasa korban gempa di ruang sidang DPRK Aceh Tengah. (LGco-Rz)

Takengon-LintasGayo.co : Koordinator Posko Bantuan korban Gempa Gayo kecamatan Kute Panang Kabupaten Aceh Tengah, Ardiansyah meminta pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serius berupaya mempermudah pencairan dana APBN yang sudah ditransfer melalui rekening BNPB Pusat  pada akhir tahun 2013 lalu.

“Kami heran dengan sikap Pemkab Aceh Tengah yang seharusnya serius membantu rakyatnya yang tertimpa musibah bencana, tapi untuk kenapa terkesan mengulur-ulur waktu realisasi bantuan yang sudah ada, ini kita pertanyakan,” ungkap Ardiansyah.
Kepada LintasGayo.co, Selasa (18/02/14) mengatakan masyarakat korban gempa khususnya di kecamatan Kute Panang mengharapkan agar pemerintah segera mencairkan dana bantuan tersebut dengan tidak banyak administrasi yang berbelit-belit.
“Bantuan tersebut adalah janji Presiden RI orang nomor satu di negara ini dihadapan masyarakat korban gempa, ketika beliau hadir ke Gayo, tapi realisasinya kenapa ditunda-tunda, malah rakyat sangat merasa dipersulit mendapatkan bantuan itu, contohnya harus menggunakan jasa konsultan teknis, fasilitator yang justru cukup membebani anggaran seharusnya diberikan kepada masyarakat korban bencana,” tegas Ardiansyah.
Disebutkan Ardian sesuai dengan janji SBY, bahwa masyarakat yang rumahnya rusak akibat gempa akan diberikan bantuan sesuai katagori kerusakan yakni rumah rusak berat dibantu dari APBN sebesar Rp. 40 juta, Rusak sedang Rp. 20 juta dan rusak ringan akan dibantu Rp. 10 juta, begitu juga dengan bantuan Cash For Work (biaya bersih-bersih) dimana sebelumnya rusak berat dan sedang dibantu  Rp. 3 Juta dan rusak ringan 1,5 juta.
“Untuk rusak ringan dana Cash For Work nya justru tidak dibayarkan , sedangkan di Bener Meriah dengan kejadian yang sama dan sumber yang sama kenapa justru dibagikan” sebut Ardiansyah.
Disinggung, kondisi masyarakat khususnya di Kecamatan Kute Panang , Ardian menyebutkan bahwa cukup memprihatinkan bila hujan turun terkena basah, musim kemarau begini suasana dalam tenda cukup panas, malah bila malam tiba dinginnya menusuk tulang belulang, sebut Ardian, sembari mengharapkan Pemda agar jangan lagi macam-macam, karena masyarakat korban sudah lelah. (GM)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.