Takengon – LintasGayo.co : Gayo Diving Club (GDC) yang mendampingi kru Trans 7, gagal menelusuri dasar Danau Lut Tawar dibeberapa titik yang disinyalir terdapat ikan endemik danau tersebut, Depik (Rasbora tawarensis), hal tersebut dikarenakan tingkat visibility air yang buruk sehingga jarak pandang saat melakukan penyelaman sangat buruk.
“Visibility air sangat buruk, jarak pandang hanya setengah meter saja”, kata Munawardi, ketua GDC yang menyelam bersama kru Trans 7, Ricky dan salah seorang anggota GDC lainnya Weinara, Rabu (8/1/2013).
Padahal lanjut Muna, hari ini cuaca di Takengon cukup cerah namun gelombang air danau meningkat dikarenakan angin yang mulai bertiup dari arah timur. “Memang sepanjang tahun 2013 lalu, jarang sekali air danau jernih, namun faktor angin timur yang terjadi sekarang juga mempengaruhi tingkat visibility air”, terang Muna.
Sementara itu, Ricky cameraman Trans 7, mengaku tidak kecewa akan hal tersebut, menurutnya faktor alam juga tidak bisa diprediksi sehingga harus gagal melakukan penyelaman pada hari ini.
“Kita akan coba kembali bersama teman-teman GDC pada Jum’at pagi nanti, semoga saja visibility air danau bisa membaik, sehingga kita bisa merekam kehidupan ikan depik yang hanya hidup di danau ini, sebelumnya kita sudah menda[at video depik di yang ditangkap di Dedesen”, kata Ricky.
Seperti diberitakan LintasGayo.co beberapa hari yang lalu, Trans 7 sedang mengambil syuting di Danau Lut Tawar mengenai ikan Depik guna mengisi program acara di stasiun TV swasta tersebut bertajuk Dunia Binatang yang tayang setiap hari, Senin hingga Jum’at, Pukul 14.45 Wib.
(Darmawan Masri)
