
Kute Panang – LintasGayo.co : Korban gempa Gayo mulai mengeluhkan tidak direalisasikannya janji-janji pemerintah terkait penanganan kerusakan bangunan rumah mereka baik yang rusak ringan, sedang maupun rusak berat. Padahal rentang waktu sudah berjalan 4 bulan lebih setelah musibah yang terjadi 2 Juli 2013 tersebut.
Belum ada realisasi apapun terkait rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab rekon). Bukan hanya itu, dana “sapu-sapu” atau cash for work yang dijanjikan Rp.50 ribu per Kepala Keluarga juga belum direalisasikan.
“Warga kami mulai bosan menunggu”, kata Gecik (Kepala Desa-red) Kute Panang kecamatan Kute Panang Kabupaten Aceh Tengah, Syamsul Bahri kepada LintasGayo.co didampingi sejumlah warganya, Selasa 15 Oktober 2013.

Menurutnya, segala bentuk janji-janji itu sebelumnya dikatakan direalisasikan pada bulan September. “Saat kami tanyakan ke pihak terkait, jawabannya kami diminta bersabar,” ujar Gecik Kute Panang yang mengaku warganya sebanyak 64 KK tersebut.
Dia mengutarakan jika warganya sudah bosan menunggu terlebih pekampungan mereka direlokasi ke tempat yang aman berlokasi beberapa meter dari pemukiman saat ini. “Lokasi relokasi sudah dibebaskan, namun kami tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu,” kata dia.
Pun begitu, Gecik ini mengaku sudah membangun rumah darurat di lokasi yang baru dan beberapa warganya berencana mengikuti langkahnya dengan biaya sendiri.
“Warga was-was berada dirumah yang rusak, terlebih bila terjadi gempa seperti beberapa malam lalu”, pungkas Gecik Kuta Panang, Syamsul Bahri. (Kha A Zaghlul)