Banda Aceh – LintasGayo : Dewan Juri asal Meulaboh Adek Novidian menilai musik bambu yang dibawa putra-putri Gayo pada ajang lomba musik Garapan se-Aceh cukup apresiatif dan kreatif, karena ada unsur penggalian terhadap kekayaan musik lokal.
“Sebenarnya inilah yang disebut musik garapan,kembali memperkuat kekayaan musik yang ada di lokal,” kata Drumer terbaik se-Indonesia tahun 1999 silam kepada LINTASGAYOco di Banda Aceh, Senin (16/9/2013).
Musik Bambu merupakan musik yang ikut pada lomba musik garapan se-Aceh yang dimainkan Komunitas Seni Budaya Lintas Gayo (KSBLG) diajang yang di gelar Dinas kebudayaan provinsi Aceh di Banda Aceh selama dua hari, 14-15 Sepmber 2013. Musik Bambu mendapat juara ke-3 se-Aceh.
“Soal komposisi cukup kuat, hanya pemenang lebih rapi dan tampaknya memang pemain profesional,” ujar Adek. “Juri harus memilih yang terbaiki,” katanya lagi.
Untuk itu, kedepan Adek berharap pihak dinas Kebudayaan lebih mendalami perlombaan ini, dan punya kriteria yang mendunia seperti membedakan musik garapan dengan World Music atau lomba musik koptemporer yang bisa menggabungkan seluruh alat musik lokal dengan elektrik.
“Musik garapan lebih pada edukasi musik tradisional, lebih pada galian-galian musik lokal,” demikian kata Adek. (Tarina)