Banda Aceh – LintasGayo : Anak merupakan orang yang harus diperjuangkan masa depannya, begitu kata Uni Zulfiani Lubis, Pimpinan Redaksi ANTV kepada peserta Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) di kantor PWI Aceh, jalan Kuta Alam no. 3 Simpang Limong Banda Aceh, Kamis (22/08/2013).
Berdasarkan kode etik, kata Uni, anak adalah seseorag yang berusia 16 tahun kebawah, sedangkan menurut KUHP anak adalah seorang berusia 17 tahun kebawah dan anak adalah seorang yang berusia 18 tahun kebawah menurut Undang-Undang Perlindungan Anak.
“Anak bersifat rapuh dan mudah trauma serta perlu diperjuangkan karirnya oleh karena itu ada etika-etika yang harus dipenuhi dalam meliput kasus jika melibatkan seorang anak yaitu dilarang mewawancarai seorang anak dibawah umur apabila tanpa didampingi oleh orang tua atau walinya,” kata Uni.
Selanjutnya dikatakan Uni, setiap meliput seorang anak sebagai korban atau pelaku harus merahasiakan identitasnya. Tidak hanya nama tapi berkaitan semua dengan alamat dan gambar wajahnya.
Sementara untuk peliputan tentang konflik, menurut Uni, seorang wartawan harus mencari akar masalah, melakukan riset, melakukan wawancara kepada pihak yang pro, kontra, korban dan pakar.
“Wartawan punya keterlibatan langsung untuk menyelesaikan konflik yang terjadi bukan malah memperkeruh suasa sebagaimana tujuan jurnalisme adalah untuk menyampaikan informasi kepada publik agar publik mampu mengambil keputusan dengan baik dan benar. Dan cari persamaan antara kedua pihak yang bertikai agar perdamaianpun dirasakan,” terang Uni.
Sekolah Jurnalisme Indonesia ini dilaksanakan selama 2 minggu, 19-31 Agustus 2013. dengan jumlah peserta 29 orang dari berbagai media di Aceh baik cetak, online maupun radio. Hadir sebagai pemateri sejumlah wartawan dari beberapa media nasional. (Zuhra Ruhmi)
