Serempah Dipadati Peziarah

oleh
Dampak Gempa Gayo: Kampung Serempah yang terhempas ke dasar Sungai Peusangan

Takengon – LintasGayo : Selain Danau Laut Tawar, Kampung Serempah di Kecamatan Ketol Aceh Tengah menjadi tempat yang dipadati pengunjung. Membludaknya para peziarah menuju ke Kampung Serempah menyebabkan arus lalu lintas di ruas jalan sempit antara Kute Gelime menuju Kampung Bah padat merayap. Kehadiran peziarah ke Kampung Serempah membuktikan bahwa dampak gempa yang mengakibatkan amblesnya sepertiga Kampung Serempah, ternyata menarik perhatian banyak orang.

Dampak Gempa Gayo: Kampung Serempah yang terhempas ke dasar Sungai Peusangan
Dampak Gempa Gayo: Kampung Serempah yang terhempas ke dasar Sungai Peusangan

Hasil pengamatan LintasGayo, Minggu (11/8/2013) di Kute Gelime, menunjukkan bahwa para peziarah yang berkunjung ke kampung yang dihuni oleh 76 kepala keluarga itu bukan hanya berasal dari Aceh Tengah, melainkan berasal dari berbagai daerah di pesisir Aceh. Para peziarah tersebut memanfaatkan mobil pikap bak terbuka dengan nopol berujung P, Z dan K. Mobil-mobil itu hilir mudik melewati jalan dari arah Simpang Balik menuju ke Kampung Serempah.

Tingginya arus kunjungan ke Kampung Serempah dibenarkan oleh Mude Jemat (40) tokoh masyarakat Serempah yang juga berprofesi sebagai guru di Rejewali. Saat ditemui di kediamannya, Mude Jemat mengakui bahwa kunjungan peziarah ke Kampung Serempah tak kunjung reda sejak awal ramadhan lalu. “Puncak kunjungan peziarah pada hari pertama lebaran, termasuk hari ini,” kata lelaki berkulit gelap itu.

Dia membenarkan, nama Kampung Serempah sudah cukup terkenal. Sebagai tokoh Kampung Serempah, Mude Jemat mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu warganya, terutama insan pers yang telah mempublikasikan Kampung Serempah. “Selama ini Serempah hanya kampung terpencil yang tidak dikenal orang,” sebut Mude Jemat.

Disisi lain, kunjungan peziarah dari berbagai daerah ternyata memberi berkah kepada warga Serempah. Anak muda warga Kampung Serempah yang selama ini ditugaskan menjaga kampung kosong itu dari para penjarah, kini mendapat kerja tambahan sebagai juru parkir. Halaman SD Serempah yang telah rusak diterjang gempa, mereka jadikan sebagai areal parkir. “Ada hikmah dibalik musibah, pendapatan dari parkir itu lumayan juga rupanya,” ungkap Mude Jemat yang tak bersedia menyebut angka detilnya.

Sementara Rahmat (35) warga Jalan Lintang Takengon yang ditanyai LintasGayo saat mengisi BBM di Blang Mancung, mengaku baru pertama kali melihat langsung kondisi Kampung Serempah. Selama ini, dia membaca kisah-kisah Serempah dari media cetak dan media online. Dia begitu kaget manakala mendengar cerita Serempah dari seorang teman yang tinggal Banda Aceh. “Koq saya yang hanya beberapa kilometer tidak tahu detil tentang Kampung Serempah,” ungkap pedagang pakain jadi itu. (Slg)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.