Jelang Lebaran, Kerbau diburu Pembeli

oleh
Warga Remesen sedang melakukan enyembelihan hewan buat megang
Warga Remesen sedang melakukan enyembelihan hewan buat megang
Warga Remesen sedang melakukan enyembelihan hewan buat megang

Takengon – LintasGayo : Bulan Ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi, bulan Syawal 1434 Hijriyah segera tiba. Bagi masyarakat Takengon Kabupaten Aceh Tengah khususnya, moment ramadhan menjelang syawal selalu ditandai dengan hari yang disebut hari megang. Masyakat berbondong-bondong mencari hewan ternak yang biasa dipotong pada hari tersebut, biasa dilakukan 1 atau 2 hari sebelum lebaran tiba.

Seperti kebiasaan orang, hewan yang disembelih adalah kerbau atau sapi, mereka melakukannya secara berkelompok dan ada juga yang dipotong di pajak daging. Namun sebuah tradisi yang tak pernah ditinggalkan masyarakat Gayo umumnya membuat penganan yang disebut Cecah reraya, bahan bakunya pun diambil dari bagian kulit hewan yang disembelih.

Karena kebiasaan itulah, warga Takengon melakukannya secara berkelompok di kampung-kampung maupun dilakukan di instansi tempat mereka bekerja. Biasanya moment seperti ini selalu dimanfaatkan bagi sebagian orang yang memelihara hewan yang biasa disembelih, untuk menjual hewan yang telah dipeliharanya tersebut.

Seperti yang diutarakan, Said Adli, warga Kampung Remesen Kecamatan Silih Nara, Aceh Tengah, Senin (5/8/2013) disaat kesibukannya sedang menyembelih hewan miliknya yang dibeli oleh salah satu sekolah di Takengon.

Dirinya telah melakoni bisnis tersebut sejak tahun 2004, hal tersebut dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari buat keluarganya. Disamping bisnis ini menrutnya sangat menguntungkan, dia menambahkan sejak lama dirinya hobi memelihara kerbau.

“Selain jadi bisnis, ini juga hobi saya”, kata pensiunan guru ini singkat.

Bisnis yang telah dilakoni selama bertahun-tahun itu, saat ini telah menjadi kesibukan ayah 6 orang anak ini, dari tahun ke tahun bisnis nya semakin menjanjikan, setahunnya Said bisa menjual 10-15 ekor kerbau.

“Setahunnya 10 hingga 15 ekor kerbau dipesan oleh orang, keuntungannya pun lumayan, dan biasanya saya menjual hari raya Idul Fitri saja”, terangnya.

Untuk menjalankan bisnis tersebut, dirinya menyerahkan hewan peliharaannya kepada orang lain untuk dipelihara, 1 atau 2 tahun, keuntungan dari hasil penjualan dibagi dua dengan yang memelihara, sehingga banyak warga setempat yang menjadikan pekerjaan tersebut menjadi pekerjaan sampingan.

“Yang pelihara warga disini, keuntungan nantinya dibagi dua setelah dipotong moda, sekalian membantu menunjang perekonomian warga disini”, pungkas Said Adli.

(Darmawan Masri)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.