
Blangkejeren β Lintas Gayo : Malam ke-27 Puasa Ramadhan merupakan malam yang beda diantara malam-malam lainnya khususnya bagi kalangan anak-anak di Gayo Lues. Pada malam tersebut, dari dulunya masyarakat Gayo Lues menghidupkan hiasan api dengan jumlah yang banyak baik menggunakan obor yang diletakan di batang pisang, kembang api, lilin serta bermain meriam bambu.
Rafi warga Desa Penampaan kepada Lintas Gayo yang ditemui sedang asik menemani keluarganya Lam Le mengungkapkan, Minggu 4 Agustus 2013 malam didesanya tradisi Lam Le sudah ada sejak dirinya kecil. Dan tetap berlangsung hingga sekarang desa-desa lain dalam kabupaten tersebut.
βLam Le dilaksanakan sesaat setelah sholat magrib, namun menjelang shalat Isya, anak-anak sudah mulai memadamkan api nya baik lilin ataupun obor,β kat Rafi yang juga mahasiswa Pendidikan Olah Raga Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) ini.
Sejarah Lam Le itu sendiri, Rafi mengaku tidak banyak tau persisnya. Namun kata Rafi, semua anak-anak tahu tentang tradisi yang digelar dalam setahun sekali itu mereka juga nampak sangat gembira dalam menyambut Lam Le, terang Rafi. (Supri Ariu)