
CECAH adalah salah satu makanan pada masyarakat Gayo. ‘Posturnya’ menyerupai sambal. namun, memiliki perbedaan yaitu cecah pada masyarakat Gayo tidak di goreng sebagaimana sambal pada umumnya.
Kreatifitas masyarakat Gayo mengolahnya dengan cara tradisional dan tidak menggunakan alat-alat modern seperti blender melainkan menggunakan ulekan kayu atau dalam bahasa Gayo disebut Legen.
Ada banyak macam cecah, dan biasanya dibuat berdasarkan momen tertentu. Cecah terong agur, cecah tomat, cecah timun, cecah tomat biasanya digunakan untuk lauk sehari-hari. Namun pada bulan ramadhan seperti sekarang ini masyarakat Gayo biasa menyajikan cecah bajik untuk berbuka puasa, terutama pada awal puasa.
Seperti namanya, cecah bajik menunjukkan bahan dasarnya terdiri dari bajik (putik nangka) dan bahan lain seperti jambu biji, nanas, pisang muda, terong belanda, dan gula aren.
Pada masyarakat Gayo cecah dipercaya berfungsi sebagai pencegah sakit perut ketika puasa dan membantu alat pencernaan beradaptasi dengan perubahan pola makan.(Zuhra Ruhmi)