Kedua kalinya GDC Cari Korban Tenggelam Saat Puasa

oleh
GDC Buka Puasa
Tim GDC berbuka puasa setelah menemukan korban tenggelam di Lut Tawar 2008 silam. (Ist)

Takengon – LintasGayo : Dalam sejarah kasus orang tenggelam di Danau Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah, telah 2 kali tim Gayo Diving Club (GDC) melakukan pencarian orang tenggelam bertepatan dengan ibadah puasa Ramadhan. Pertama di Mendale tahun 2008 silam dan terakhir di seputaran Pukes Kecamatan Kebayakan, Minggu 21 Juli 2013.

“Iya ini yang kedua kalinya kami melakukan penyelaman mencari orang tenggelam di Danau Lut Tawar saat berpuasa,” kata Munawardi, pelatih selam GDC, Minggu malam, 21 Juli 2013.

Diceritakan Munawardi, tanggal 25 September 2008 lalu, mereka melakukan pencarian korban tenggelam di Mendale Kecamatan Kebayakan.

“Saat itu kami mulai menyelam saat akan berbuka puasa dan korban ditemukan sekitar pukul 21,oo WIB. Dan tadi kami menyelam lagi mencari Nasaruddin yang tenggelam siang tadi dan berhasil ditemukan sekitar 1 jam setelah pencarian,” kenang Munawardi.

Menurut sosok yang juga anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ini, menyelam di danau lebih beresiko ketimbang di laut, terlebih dilakukan saat berpuasa.

GDC-Evakuasi4
Evakuasi korban tenggelam di Lut Tawar, Minggu 21 Juli 2013. (Kha A Zaghlul)

“Resiko bahaya menyelam bisa ditimbulkan dari peralatan yang tidak siap pakai, faktor human error dan tentu kondisi perut kosong yang berpengaruh terhadap tenaga. Selain itu, menyelam di danau Lut Tawar sudah termasuk ekstrim karena pengaruh ketinggian tempat dari permukaan laut,” terang Munawardi.

Diungkapkan, saat menyelam tadi siang, korban ditemukan sekitar 50 meter dari bibir pantai danau dengan kedalaman sekitar 2 meter. “Korban ditemukan dalam penyelaman yang kedua setelah yang pertama gagal karena jarak pandang sangat terbatas,” kata dia yang mengaku dipanggil anggota keluarga korban setelah 2 jam kejadian.

Dia dan timnya mengaku ikhlas melakukan kerja sosial tersebut walau beresiko. “Kami berserah diri kepada Yang Maha Kuasa, tidak berharap imbalan ataupun pujian. Tapi mohon tidak dimanfaatkan untuk kepentingan individu atau kelompok tertentu,” pungkas Munawardi. (Kha A Zaghlul)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.