
Blangkejeren – LintasGayo: Keadaan hutan yang terdapat di Kabupaten Gayo Lues yang sering disebut-sebut “Negeri Seribu Bukit” ini cukup memprihatinkan. Kenapa tidak, banyak pohon-pohon pinus yang harusnya dirawat harus rata akibat ditebang oleh orang-orang atau oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab atau masyarakat setempat yang menebang pohon dengan alasan membuka lahan baru tapi sebelumnya tidak memprihatinkan disiplin ilmu atau peraturan yang berlaku.
Muhammada Faisal Redha, salah satu anggota Komunitas Ilang Using Ijo (IUI) kepada lintasgayo.co Kamis (11/7/2013) malam menyesalkan hal tersebut harus terjadi di Kabupaten Gayo Lues.
Faisal mengungkapkan, penebangan pohon dengan alsan membuka lahan baru yang banyak terdapat di Gayo Lues benyak menjadi faktor terjadinya bencana alam. Dilintasan menuju Kecamatan Pining misalnya, mulai dari Jalan Genting hingga seterusnya, banyak batang pohon pinus yang ditebang dan dibakar. Hingga akhirnya selain menguncang bencana longsor, merusak keindahan, juga menjadi penyebab naiknya suhu yang sebelumnya sejuk menjadi gersang.
Di lintasan menuju Pining khususnya, sepanjang jalan dikelilingi oleh tebing yang kemiringannya hingga rata-rata 30 derajat dengan ketinggia mencapai 1600 mbpl. Dan itu sangat berpotensi terjadinya loncor.

“Sebab, pohon pinus yang seharusnya menjadi penahan air sudah rata ditebang,” ungkap Faisa.
Faisal pemuda Pengkala ini berharap, semoga Pemerintah, LSM, dan masyarakat setempat sendiri dapat lebih kompak untuk menjaga lingkungan. Karena, dengan begitu keindahan dan kelestarian lingkungan lebih terjaga untuk anak cucu kita nanti.(LGco-023).