“Mangas” Tidak Baik Untuk Gigi dan Gusi ?

oleh

mangas

PEMIKIRAN masyarakat saat ini khususnya para Ibu-ibu tentang menyirih  atau sering disebut mangas bahwa itu baik untuk kekuatan gigi ternyata salah. Hal itu di ungkapkan oleh Makmur Jaya mahasiswa semester 6 Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) kepada LintasGayo saat dirinya ditemui membesuk Sahidi Putra di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Kamis (27/6/2013) sore.

“Pemikiran masyarakat tentang mangas atau menyirih baik untuk kesehatan gigi itu kesalahan besar. Sebab sebaliknya, yakni kandungan-kandungan yang dicampur dalam bahan untuk menyirih tersebut dapat menimbulkan beberapa penyakit pada gigi dan gusi,” tegas Makmur Jaya yang juga saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Gayo Lues (Hipemagas) Banda Aceh.

Jika tidak percaya, boleh dilihat langsung dari berbagai sumber tentang bahayanya menyirih, kata Jaya panggilan akrab Makmur Jaya ini.

Selain menyirih, aktivitas yang bisa menimbulkan penyakit terhadap isi dalam mulut termasuk gigi adalah seperti mengertup saat tidur (bruxism),  merokok, mengunyah makanan dengan bagian sebelah sisi, menggunakan tusuk gigi setelah makan, minum alkohol dan lebih banyak lagi, terang Jaya.

Sebab, akibat kandungan seperti kapur yang ada pada kandungan menyirih atau kandungan pada tembakau dapat menimbulkan panas sehingga menyebabkan gusi berdarah dan bernanah, infeksi gusi dan gigi serta, penyakit kista, penyakit terodontologi, diskolrasi gigi dan gusi, hingga menjadikan jumlah bakteri dalam mulut semakin bertambah.

Apalagi jika gigi berlobang itu sangat bahaya. Sebab, kata Jaya, gigi yang berlubang kerap diisi oleh sisa-sisa makanan yang terkadang orang jarang membersihkannya yang kahirnya sisa-sisa makanan yang tinggal dalam gigi yang berlubang akan memunculkan kuman-kuman baru,”Yang perlu kita ketahui, 70 persen penyakit dalam tubuh itu berasal dari penyakit mulut,” terang Jaya.

Selain itu, kebiasaan Ibu-ibu yang sering menggosok-gosok bakau kegusi jugi merupakan kebiasaan yang tidak baik, sebab bakau juga dapat menimbulkan penyakit tumor dalam mulut.

”Boleh-boleh saja menyirih, namun yang perlu diketahui setelah itu mulut harus dibersihkan dengan cairan pembersih kuman pada mulut, dengan begitu bakteri-bakteri yang berjumlah milyaran pada mulut bisa dibersihkan untuk menghindari penyakit gigi hingga berujung menimbulkan penyakit mulut seperti tumor dan lain-lain.

Saran saya, bagi Ibu-Ibu dan anak-anak khususnya, agar selalu menjaga kebersihan mulut dengan cara rajin menggsosok gigi, mencabut gigi yang berlubang, tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung bakteri atau kuman, dan juga rajin membersihkan lidah.

“Dengan begitu, InsyaAllah kesehatan gigi dan mulut akan tetap terjaga,” tutup Jaya. (Supri Ariu)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.