Laporan: Saradi Wantona

Banda Aceh-LintasGayo: Sejumlah mahasiswa yang mangatasnamakan Gerakan Aktivis Mahasiswa Aceh berunjuk rasa di depan kantor gubernur Aceh. Para demonstran menilai kinerja Zaini–Muzakir (Zikir) sebagai kepala pemerintahan Aceh, dalam satu tahun kepemimpinan dinilai belum membawa perubahan apapun, tidak adanya realisasi program kerja yang menyentuh masyarakat seperti yang dijanjikan dimasa kampanye.
Mahasiswa menilai terlambatnya realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBN) menandakan bobroknya kinerja pemerintah, sehingga hal ini berdampak kepada perputaran uang serta kesejahteraan di Aceh. Di tambah lagi dengan pengelolaan Dana Otsus yang dinilai belum menyentuh masyarakat Aceh, tingkat kelulusan tertinggi di Indonesia,kemiskinan yang masih merajalela, kesehatan masyarakat dinilai masih relatif buruk.
“Dari 21 janji kampanye Zikir sampai saat ini belum ada realisasinya, Dana Otsus yang harusnya menjadi pemangku kesejahteraan masyarakat Aceh sampai saat ini dana Otsus tersebut belum mangalir secara penuh kepada masyarakat Aceh, buruknya lagi untuk dana Otsus ini Zaini–Muzakir belum membuat formula untuk mengalirkan dana tersebut,” ujar Koordinator Aksi Muchlisa saat menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Aceh, Senin (24/6/2013).
Selain itu, Muhclisa juga menilai dalam pengangkatan jajaran Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA), terindikasi adanya kecurangan (KKN), hingga kinerja pemerintah Aceh saat ini tidak berjalan sesuai dengan harapan serta 21 butir janji kampanye Zaini–Muzakir hingga kini belum terealisasi dan dipenuhi kepada masyarakat Aceh.
“Ini membuktikan bahwasanya buruknya kinerja pemerintah Aceh dalam satu tahun ini,” ujar Muchlisa.
Masih menurut Muchlisa ia secara tegas menyatakan pemerintah Aceh saat ini sibuk dengan kepentingan kelompok maupun golongan, tidak mengutamakan kemaslahatan umum, menurutnya, hal itu bisa dilihat yang dilakukan pemerintah dalam kurun satu tahun terakhir, yang hanya mengurusi persoalan lambang dan Bendera Aceh, yang hingga kini belum ada titik temu serta persetujuan dengan pemerintah pusat.
“Pemerintah terlalu sibuk membuat program yang tidak penting, seperti Bendara dan Lambang, Lembaga Wali Nanggroe, yang senyata tidak menghasilkan apa – apa,” ujar Muchlisa sambil menambahkan Zaini–Muzakir masih punya empat tahun lagi masa kepemimpinannya itu artinya masih ada waktu untuk melakukan perbaikan serta realisasi program kerja dan janji kampanye mereka.
“Zaini–Muzakir tidak pernah membawa perubahan apaun di Aceh, kita harus akui bahwa pemerintah sebelum jauh lebih baik dari sekarang,” ujar Muchlisa.
Gerakan Aktivis Mahasiswa Aceh akan terus mengontrol kinerja pemerintah Aceh yang dipimpin oleh Zaini–Muzakir, namun demikian jika tahun yang akan datang masih tidak ada perubahan dibawah kepemimpinan ZIKIR tersebut, para Aktivis mahasiwa tersebut akan menggulingkan rezim ZIKIR.
“Kita akan terus mengevaluasi pemerintahan ZIKIR apabila tahun depan tidak adanya perubahan yang dilakukan, kita siap mengumpulkan massa yang lebih besar lagi dan melengserkan rezim Zaini – Muzakir,” pungkasnya
Untuk itu para demonstran mendesak pemerintah Aceh agar mengevaluasi kinerjanya, lebih mengutamakan kepentingan masyarakat, terutama bidang pendidikan, ekonomi, infrastruktur, kesehatan dan menjamin kondisi kemanan di Aceh terutama dalam pengelolaan anggaran.(saradiwantona@gmail.com)