Hasanuddin Darjo,MM Beri Kuliah Umum di UGP Takengon

oleh

Oleh: Tarmizi Age*

Drs. Hasanuddin Darjo, menerima piagam penghargaan dari UGP usai memberi kulaih umum.(LGC-dok.Tarmizi Age)
Drs. Hasanuddin Darjo, menerima piagam penghargaan dari UGP usai memberi kulaih umum.(LGC-dok.Tarmizi Age)

PARA mahasiswa universitas Gajah Putih Takengon terlihat memenuhi ruangan saat mereka mengikuti kuliah umum yang di sampaikan Drs Hasanuddin Darjo,MM Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Aceh yang juga Ketua Forum Kakao Aceh saat ini, yang ikut di hadiri penulis Warta Pangan Aceh sekaligus Pembina Lembaga ACDK, (8/6/2013).

Hasanuddin Darjo membuka pembicaraannya dengan mengisahkan, bahwa orang pendek selalu diisukan dengan orang pandai karena otaknya berdekatan dengan hati, namun seyogianya tidak demikian, orang pendek sering di serang penyakit jantung, strock, dan beberapa penyakit lainnya.

Perlu di ketahui oleh kita bahwa orang pendek sulit menjadi aset negara, pertanyaannya mengapa ada orang pendek di Aceh, hal ini terjadi akibat kekurangan pangan sehingga berakibat kepada kekurangan gizi, maka dengan pangan adalah urusan penting di Aceh.

Untuk keberlangsungan hidup yang sehat di masa hadapan maka perlunya dinasti pertanian dipertahankan di Aceh, hal ini hanya bisa di lakukan oleh orang-orang yang memilki ilmu pengetahuan tentang pertanian, yang menjadi pertanyaan kepada kita semua, berapa banyak insinyur pertanian lahir di Aceh setiap tahun dan berapa banyak yang telah melakukan aktifitas pertanian sesuai dengan ilmu yang dimiliki.

Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Aceh yang berasal dari Aceh Tenggara ini, mengatakan kita semua harus sadar setiap menit ada saja manusia yang lahir, dan bayangkan jika pangan kiita di Aceh berada pada tahap rawan, maka semua kita akan menderita, ancama bom atom tidak akan bisa mengalahkan ancaman kelaparan, maka dengan itu sekali lagi saya ingin menyampaikan agar Dinasti Pertanian di selamatkan di Aceh, apa saja boleh di rencakan jika perut kosong dan pangan bermasaalah maka semuanya akan kacau, tepuk tangan membahana memecah kesunyian di ruang yang di penuhi mahasiswa dan maha siswi.

Hormat Petani

Hasanuddin Darjo mengimbau kepada seluruh mahasiswa dan masyarakat agar menghormati petani sekaligus bersama – sama mengkempanyekan agar semua orang menghormati petani.

“Kita tidak mau melihat ada orang yang memanfaatkan petani sebagai alat jual  untuk mereka meraih sebuah kepentingan, seperti sudah sering terjadi ada poster besar di pinggir jalan, ada spanduk raksasa yang di pacang dengan gambar orang melambaikan tangan, di sekelilingnya ada gambar petani sedang membajak sawah, ada padi yang sedang menguning, seakan-akan ia adalah pahlawan bagi para petani, kita semua bisa melihat apa yang sudah mereka buat untuk para petani, hal – hal yang begini perlu di cermati oleh kita semua,” bebernya.

Kepada mahasiswa UGP, Darjo mengingatkan, sudah cukup banyak pemimpin negeri ini silih berganti tapi ketahuilan setelah Iskandar Muda yang peduli dengan pertanian, baru sekarang Gubernur Aceh Zaini Abdullah dan Wakilnya Muzakir Manaf kembali memprioritaskan pertanian sebagi visi dan misi utama mereka untuk kemakmuran rakyat.

Ketua Forum Kakao Aceh ini yang berbicara melebihi satu jam itu di ikut antusias oleh mahasiswa dan mahasiswi pertanian UGP Takengon, menjawab pertanyaan mahasiswa yang bertanya apa solusi terbaik untuk menyukseskan pertanian.

Hasanuddin Darjo mengatakan berangkatlah dari tioritis kepada praktisi, pertanian hanya sukses dengan praktek bukan hanya dengan tiori saja, tanpa praktik semuanya tidak ada arti, pangan yang kita makan adalah hasil praktik yang di lakukan oleh petani, maka dengan itu marilah kita semua jadi pelaku pertanian tidak hanya jadi pendakwah pertanian.(acdenmark2010@gmail.com)

*Pembina Lembaga ACDK

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.