Ketahanan Pangan, Hadapi Lockdown Akibat Covid-19 Dengan Bertani!

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Pilihan lockdown akan sangat berat. Konsekuensi sosial ekonominya juga tidak mudah, terutama orang-orang yang tergantung pendapatannya secara harian dan dari sektor informal.

“Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah harus benar-benar memikirkan hal itu. Namun, melihat perkembangan kasus Covid-19, hari demi hari, kita jadi pesimis dengan keberhasilan pembatasan jarak fisik (social distancing) yang sudah diinstruksikan beberapa waktu lalu,” sebut petani muda di Gayo, Maharadi, Jum’at (20 /3/2020).

Lanjutnya, meskipun mulai sepi, namun di banyak tempat, masih saja ada kegiatan mengumpulkan massa dalam rangkaian sosialisasi bahaya wabah korona, ada juga masih suka berkumpul di cafe-cafe. Betapa dekatnya kita melihat kegagalan disiplin kita menjaga jarak sosial.

“Mungkin memang opsi lockdown tidak bisa dihindarkan lagi, pasti akan berat, tapi lebih baik kita siapkan sejak sekarang, dari pada benar-benar terlambat,” katanya.

“Perlu menjauh sebentar dari keramaian, pilihannya harus kembali berkebun, ini kemudian sebagai peluang menguatkan kemandirian pasokan pangan serta komoditi lokal. Saatnya kita bangun kekuatan pertanian dengan kemandirian. Mengingat masyarakat Gayo adalah mayoritas petani,” tambah Maharadi.

“Pemerintah Darerah di Gayo harus terlibat mengintervensi mengerakan petani.Melakukan kolaborasi untuk meningkatkan ketahanan pangan kita,” timpalnya.

[Win Aman]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.